Garut – Diduga kepala desa (Kades) Mekarsari H. Dadang tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan karena terlihat jelas sampah berserakan di tengah Pemukiman Warga.
Hal ini dipantau awak media investigasi86.com langsung di lapangan bahwa lingkungan tersebut berserakan dengan sampah-sampah. Kamis (27/06/2024)
Ketika awak media Investigasi86.com konfirmasi kepada warga kp. Dangdeur Rt 03 Rw 06 desa Mekarsari kecamatan Bayongbong kabupaten Garut provinsi Jawa Barat (Jabar), masyarakat setempat sudah merasa terusik dengan adanya pembuangan sampah sembarang yang bukan pada tempatnya hingga sampah berserakan.
Adapun posisi pembuangan sampah tersebut tepat berada ditengah pemukiman warga.
Kesadaran masyarakat lingkungan setempat kurang memperhatikan kebersihan juga tidak memperdulikan dampak membuang sampah sembarangan.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan kepada awak media harus buang sampah kemana karena tidak ada disediakan tempat pembuangan sampah.
“Habis mau kemana lagi harus membuang sampah, karena tidak tersedianya tempat bak sampah atau pembuangan sampah oleh Pemerintah Desa.” Ujar salah satu warga tersebut
“Pemerintah desa harus menyediakan tempat pembuangan sampah agar masyarakat bisa terarah buang sampahnya, kan ada anggaran APBDes.” Tambahnya
“Kalau dibiarkan hal ini bisa mengakibatkan sumber penyakit, kalau musim kemarau sampah tersebut bisa dibakar akan tetapi jika musim penghujan aroma yang ditimbulkan sampah tersebut sangat bau menyengat.” Terang Warga tersebut
Padahal salah satu masyarakat yang tidak mau disebut namanya pernah ngobrol ke pihak pemerintahan desa Mekarsari akan tetapi seolah tidak dihiraukan oleh pihak pemerintahan desa.
Padahal sudah jelas jalan lingkungan tersebut akses jalan satu-satunya arah menuju rumah kepala desa yang bernama H. Dadang, pertanyaannya apakah kades tersebut tidak tahu adanya sampah tersebut? Atau pura pura tidak tahu?.
Bahkan salah satu tokoh masyarakat inisial (HN) sempat berkata pada Rt setempat disaksikan warga yang lainnya meminta tolong ajukan ke pihak desa agar bisa ditertibkan terkait sampah yang berserakan yang bukan pada tempatnya, apalagi disampingnya ada bangunan masjid.
“Namun dari pihak Rt hanya menjawab Sampah selalu dibakar ketika sudah menumpuk.” Ujar Tokoh masyarakat kepada awak media
Tokoh masyarakat akan mengajak warga setempat kompak untuk datang ke kantor desa Mekarsari menemui kepala desa yang bernama H. Dadang, agar bisa peduli pada lingkungannya sendiri terkait sampah dan bisa membangun bak sampah atau tempat pembuangan sampah.
“Kalau seandainya pemerintahan desa setempat tidak bisa merealisasikan hal tersebut maka masyarakat akan datang ke kantor desa kembali meminta pertanggung jawaban kades sampai dimana peduli akan lingkungan yang bersih.” Pungkas tokoh masyarakat
Wilayah desa Mekarsari dari Rw 01 sampai Rw 07 tidak mempunyai tempat pembuangan sampah, dimana rata-rata kebanyakan warga membuang sampah ke sungai atau ke selokan atau tempat yang dianggap bisa buang sampah.
Masyarakat sudah merasa gerah dan bertanya-tanya bagaimana kinerja kepala desa terkait akan kesadaran lingkungan bersih, seolah-olah tutup mata dan tutup telinga. (Sonny)