More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bantul
Batam
Berita Kriminal
Blitar
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Garut
Gunung Kidul
Halmahera Tengah
Iklan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Kabupaten Buru
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Karimun
Kesehatan
Kota Dumai
Kota Magelang
Kota Manado
Kota Semarang
Labuhan Batu
Maluku Tenggara
Merangin
Narasi dan Opini
Papua
Pekanbaru
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Maluku
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Provisi Maluku Utara
Sejarah
Sleman
Tanggamus
Ternate
Tidore
Trenggalek
Video
Way Kanan
Yogyakarta
Yogyakarta
Daerah  

Mimpi Datuk Obik (4) Salam “Unik” Untuk UNIKS

Foto gerbang kampus UNIKS, (Mimpi Datuk Obik (4) Salam "Unik" Untuk UNIKS)

UPIAK tidak bisa tidur mendengar cerita Sarinam semalam tentang pabrik yang didirkan Tuk Obik yang diceritakan Sarinam.

Sebagai mahasiswa Universitas Islam Kuantan Singingi (UNIKS) dengan segudang prestasi dan pengalaman, ia merasa tertantang.

Esok harinya Upiak main kedai Sarinam. Maksud hati ingin bertemu dengan Tuk Obik.

Namun yang dijumpainya Jang Itam yang selama ini dikenalnya lewat pemberitaan media.

Tuk Obik lagi ke kebun bersama teman lamanya Tuk Leman yang baru saja datang dari Pangean.

Kedua sahabat puluhan tahun tidak bertemu itu bernostalgia di “DO Green Organik” atau “Datuk Obik Green Organik” milik Tuk Obik di Kebun Nopi, Lubuk Jambi, Kuantan Mudik.

Assalamulaikum,” kata Upiak dengan suara yang lembut.

Suara Upiak itu membuat Jang Itam terkejut. Detak jantungnya berhenti sejenak.

Sebelum menjawab salam itu lama Jang Itam termenung. Dipandanginya Upiak mulai dari ubun-ubun sampai ke ujung kaki.

Aduuuuuuh cantiknya. Anak siapa ini?” tanya dalam hati.

Pipi Upiak di lihatnya merah bagaikan udang rebus, Kulitnya putih mulus bagaikan sagu yang masih mudah dan segar. Tubuhnya tinggi langsing. Ibarat gadis yang turun dari kayangan. Cantik nian dan mempesona.

Waalaikum Salam,” jawab Jang Itam.

Siapa nama adik?” tanya Jang Itam.

Di kampung orang memanggil Upiak, Bang. Di kampus orang memanggil Nurlela Putri Andini,” jawab Upiak tersipu malu.

Di mana kuliah, Piak?”Jang Itam melanjutkan pertanyaannya.

Di UNIKS Teluk kuantan, Bang,” jawab Upiak.

Sambil menunggu Tuk Obik, keduanya “maota lomak” di Kedai Sarinam.

Mereka berdiskusi tentang pupuk dan saham sebagaimana didengarnya semalam dari Sarinam.

Jang Itam kagum dengan pemikiran Upiak yang dinilainya jauh ke depan. Dengan pasih Upiak menceritakan segala jenis pupuk organik dan non organik yang dipelajarinya di kampus.

Pupuk organik untuk kelapa sawit harus pupuk dengan kualitas yang bagus, Bang.”

Jang Itam seakan tak diberinya kesempatan untuk memberikan penjelasan.

Upiak terus berbicara dengan teori yang diajarkan dosennya di Fakultas Pertanian UNIKS.

Upiak lalu mencontohkan pupuk organik yang bagus untuk kelapa sawit adalah pupuk bioboost.

Menurut Upiak, pupuk Bioboost dapat meningkatkan hasil panen sebanyak dua kali lipat. Penggunaan pupuk kimia juga dapat dikurangi dengan menggunakan pupuk Bioboost.

Kemudian, Upiak juga menceritakan pupuk non-organik. Untuk menghasilkan buah kelapa sawit yang banyak diperlukan pemahaman yang baik tentang penggunaan pupuk non organik, terutama kandungannya.

Pupuk non organik yang bagus adalah pupuk tunggal yang mengandung unsur hara yang bagus serta mudah terurai.

Menurut Upiak, jenis pupuk non organik untuk kelapa sawit ada beberapa macam, diantaranya adalah pupuk Urea, SP-36, Borax, KC. Tanaman kelapa sawit juga mempunyai takaran dalam pemberian pupuk.

Hal itu terutama untuk kelapa sawit yang masih berumur 0-3 tahun atau yang belum berbuah.

Upiak melanjutkan pupuk organik dan pupuk non organik bisa digabungkan. Pupuk organik yang bisa dipakai tentunya pupuk Bioboost. Jenis pupuk ini termasuk pupuk hayati dengan kualitas bagus dan dapat meningkatkan kualitas buah sawit.

Menurut Upiak selain memilih pupuk yang berkualitas untuk meningkatkan hasil buah sawit yang bagus, cara pemupukan yang baik juga harus diperhatikan. Seperti: pemberian pupuk dilakukan secara merata di lingkar luar dan lingkar dalam batang pada bagian batang kelapa sawit.

Menempatkan pupuk pada larikan yang mengelilingi pohon dan dimasukkan dalam larikan tersebut lalu ditimbun lagi dalam tanah. Pupuk juga dapat disemprotkan ke daun. Pemupukan dilakukan denga cara infus akar. Tempatkan pupuk pada piringan tanaman sawit.

Sebelum pupuk diberikan juga ada hal yang harus diperhatikan

Bersihkan bagian piringan tanaman sawit dari alang-alang, rumput atau tanaman pengganggu lainnya,” ujar Upiak bersemangat.

Penaburan pupuk kata Upiak dilakukan secara merata 0,5 meter dari pohon hingga ke pinggir piringan pada area yang datar.

Gunakan takaran agar dosis pupuk pas dan memberikan hasil yang diinginkan.” tambah Upiak lagi.

***

JANG ITAM merasa tertampar dengan pikiran Upiak yang jauh ke depan. Ia merasa malu, kendati punya kebun luas di Palalawan, ia tak begitu paham soal pupuk.

Ingin rasanya Jang Itam menjodohkan Upiak dengan anak tertuanya: Andre Papandaka Adnan yang saat ini kuliah di Fakultas Teknik Informatika Universitas Islam Riau Pekanbaru, semester V.

Tak lama berselang, Tuk Obik pulang bersama Tuk Leman dari kebunnya. Nostalgia masa lalu penuh kenangan dengan Tuk Leman itu terasa singkat.

Jang Itam merasa lega. Namun ia berupaya tenang.

Rasa gugupnya menjawab pertanyaan Upiak hilang seketika. Kini giliran datuknya yang akan menjawab setiap pertanyaan Upiak.

Kapan pulang, Tuk,” tanya Upiak tersenyum ramah.

Datuk baru sampai dua hari lalu, Piak,” jawab Tuk Obik.

Mereka kembali diskusi. Jang Itam menjauh. Ia mengakui kepintaran Upiak yang baru dikenalnya saat itu.

Dengan santai Tuk Obik menjelaskan segala jenis pupuk yang ditanya Upiak.

Mungkin nama mikroba ini masih asing. Apalagi bagi orang awak di Kuantan Singingi, Piak,” ujar Tuk Obik.

Bagi mahasiswa seperti Upiak mungkin sudah paham. Tapi kita menyebutnya pupuk saja. Karena kalau mikrobanya kita bahas ratusan jenis mikroba yg sudah dikembang- biakkan oleh ahli,” tambah Tuk Obik.

Datuk menyebut nya cukup pupuk saja dulu ya, Piak,”

Iya, Tuk,” jawab Upiak.

Menurut Tuk Obik, tahap awal mikroba yang kita akan kembangbiakkan adalah mikroba yang pas untuk sawit dulu.

Pelan tapi pasti nanti datuk juga akan kembangkan mikroba untuk padi dan semua kebutuhan tanaman holtikultura: jahe, tomat, cabe, jagung, dan lainnya.

Hampir semua mikroba Datuk Obik udah punya. Misalnya mikroba rhizobium sp, azotobter sp. Mikroba pengendali penyakit namanya trichoderma harzianum, aspergillus niger.

Sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian di UNIKS, adrenalin Upiak kembali terpacu.

Ketika dulu memilih UNIKS sebagai tempat kuliah, ia mendapat cemeeh dari orang sekampungnya. Tapi sekarang ia membuktikan, kuliah di mana saja sama saja termasuk di UNIKS. Asal otak encer, ia bisa melakukan inovasi dan perubahan.

Waktu Upiak memilih UNIKS, semua teman Upiak tak setuju, Tuk,” cerita Upiak.

Mengapa mereka bertanya seperti itu Piak?” Tuk Obik mencoba membesarkan hati Upiak yang kelihatan sedikit galau.

Sebagai salah seorang lulusan terbaik di SMA Pintar Kuantan Singingi, Upiak mendapat tawaran kuliah di pelbagai perguruan tinggi.

Namun Upiak sadar orang tuanya bukanlah dari kalangan orang mampu.

Datuk tau SMA Pintar?” tanya Upiak penasaran.

Upiak takut Datuk Obik yang lama merantau di Jakarta tidak tau perkembangan dunia pendidikan di kampung halamannya, termasuk di mana SMA Pintar itu.

Tuk Obik tersenyum. Itu semakin menambah penasaran Upiak.

Kepsek SMA PINTAR Familus, S.Pd., M.Pd itu kawan datuk. Piak,”

Ada Kepsek PINTAR di SMA PINTAR,” ujar Tuk Obik sembari mengatakan beruntung Upiak sekolah di situ.

Hanya orang PINTAR yang sekolah di SMA PINTAR,” kata Tuk Obik.

Upiak tersenyum. Lalu ia memandangi Jang Itam yang diam membisu di sudut kedai kopi Sarinam sembari mengisap rokok dan minum kopi.

Jang Itam sudah kehabisan energi dan akal menjawab pertanyaan Upiak yang pintar itu.

Datuk Obik yakin, sebagai mahasiswa dengan otak cemerlang, kecerdasan dan selera humor yang tinggi, Upiak punya potensi untuk melakukan perubahan di kampusnya. Termasuk di Kuantan Singingi kelak.

Apalagi Datuk Obik mendengar Upiak yang baru kuliah di semester 5 punya Indek Prestasi Komulatif (IPK) 3,98. Nyaris sempurna.

Pria mana yang beruntung mendapatkan Upiak yang cantik mirip artis Nagita Slavina itu,” ujarnya sembari memandang Upiak.

Datuk ini ada ada saja,” ujar Upiak manja.

Di puji setinggi langit, Upiak hanya tersenyum. Ia jarang mendapat pujian oleh orang hebat. Apalagi pujian itu disampaikan oleh Tuk Obik yang dikaguminya sejak dulu.

Upiak mendengar dari orang kampungnya bahwa Tuk Obik itu besar bual. Tapi anggapan itu keliru.

Untuk sukses memang harus besar bual tapi bukan sembarang bual.

Tak mungkin orang “bisu” bisa berhasil…

Di kampus UNIKS nanti Upiak berjanji mau jumpai Rektor UNIKS Dr. Nopriadi, SKM., M. Kes secara langsung.

Piak tolong juga sampsikan sakam datuk sama Rektor UNIKS.

Salam apa, Tuk?”

Ada orang unik di UNIKS.”

Maksudnya, Tuk?” tanya Upiak penasaran.

Ada orang berpikiran unik seperti Upiak di kampus UNIKS,” kata Tuk Obik.

Upiak tersenyum. Hatinya berbunga-bunga Kepada Rektor UNIK, Upiak mau cerita tentang mikroba…. eh pupuk yang di produksi Datuk Obik.

Upiak masih takut bercerita soal saham yang semalam juga dibicarakan Sarinam.

Namun Upiak berjanji suatu saat nanti ia akan jadi pemilik saham terbesar di PT Batang Kuantan Singingi (BKS) yang sedang dirancang Tuk Obik dan kawan-kawannya.

Semoga impian Upiak terwujud, Bersambung

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!