Batuputih,INVESTIGASI86.COM— Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Yerim Yos Fallo, merayakan Paskah 2025 dengan cara yang berbeda. Alih-alih mengikuti seremoni di pusat kota, politisi muda dari PDI Perjuangan ini memilih untuk turun langsung ke wilayah pedalaman, tepatnya di Pukakbat, Desa Oehela, Kecamatan Batuputih.
Dalam kunjungannya pada Jumat, 18 April 2025, Yerim menyambangi Persekutuan Doa Nekmese, sebuah komunitas doa sederhana yang terus tumbuh meski berada jauh dari akses utama. Ia membawa bantuan berupa 50 sak semen dan 75 lembar seng untuk mendukung pembangunan atap rumah doa setempat.
Bantuan tersebut disambut antusias oleh masyarakat. Mereka menilai kehadiran Yerim sebagai bukti nyata solidaritas dan kasih yang selaras dengan makna Paskah.
“Saya datang ke sini sebagai saudara dalam iman. Paskah harus kita rayakan dengan kasih yang nyata, bukan hanya dalam kata-kata,” ujar Yerim kepada Investigasi86
Dengan mengangkat tema Paskah tahun ini, “Damai Sejahtera Kristus di Tengah Keluarga,” Yerim menekankan bahwa makna keluarga tak hanya terbatas pada hubungan darah, melainkan juga ikatan spiritual dan sosial yang terbangun melalui kepedulian terhadap sesama.
“Bantuan ini mungkin sederhana, tapi saya percaya bahwa kasih tidak diukur dari besar kecilnya pemberian, melainkan dari ketulusan hati kita berbagi,” tambahnya.
Yerim juga menyoroti pentingnya menjadikan Paskah sebagai momen pelayanan nyata. Menurutnya, seorang pemimpin seharusnya hadir di tengah masyarakat dan menyentuh langsung kebutuhan rakyat.
“Saya ingin menunjukkan bahwa politik juga bisa menjadi jalan pelayanan. Ketika kita hadir, mendengar, dan membantu, di situlah esensi kepemimpinan,” ucapnya.
Dikenal sebagai politisi yang berasal dari keluarga petani, Yerim memandang pembangunan rumah doa ini bukan sekadar proyek fisik, melainkan simbol dari harapan dan iman yang tetap bertumbuh meski dalam keterbatasan.
Kehadirannya di tengah masyarakat Oehela bukan hanya membawa bantuan material, tetapi juga membangkitkan semangat dan mempererat tali persaudaraan umat.
“Saya percaya Paskah bukan sekadar seremoni gereja, tapi panggilan untuk menghidupi nilai-nilai Kristus dalam kehidupan sehari-hari,” tutup Yerim.