KUANTAN SINGINGI • Lapas Teluk Kuantan genjot produksi batik khas Kuansing, yang mana pembuatan batik khas Kuansing tersebut merupakan salah satu kegiatan pembinaan yang dilaksanakan di lapas kelas IIB Teluk Kuantan.
Kegiatan pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) lapas Teluk Kuantan tersebut bekerja sama dan sudah ada kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MOU) dengan asosiasi batik kuansing.
Selain memberikan pelatihan kepada warga binaan lapas Teluk Kuantan, Asosiasi batik Kuansing juga memberikan bahan bahan untuk pembuatan batik tersebut, yang mana itu semua dikelola dan diproduksi didalam lapas Teluk Kuantan.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Teluk Kuantan, Bejo AMd IP, SH, MH melalui Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP), Aldino Octalaperta SH, menyebutkan bahwa sudah banyak karya karya warga binaan lapas Teluk Kuantan yang telah dipakai oleh masyarakat.
“Alhamdulillah produk kerajinan dari WBP kita sudah bisa bersaing di tingkat nasional, dan karya karya dari warga binaan kita telah dipakai oleh sejumlah masyarakat, bahkan orang nomor satu di Kuansing, yakni bapak Plt Bupati kuansing telah memakai batik karya warga binaan kami” jelas Aldino Octalaperta SH kepada investigasi86, Jumat 5/5/2023.
Tak semata mata berkarya di dalam lapas, warga binaan di lapas teluk kuantan itu juga mendapatkan upah atas jerih payahnya yang telah membuat dan memproduksi batik Kuansing.
“Dan mereka juga mendapatkan upah dari hasil karya mereka” ucap KPLP lapas Teluk Kuantan.
Selain memproduksi batik khas Kuansing, ternyata warga binaan lapas Teluk Kuantan juga memproduksi massal beberapa produk kerajinan tangan yang dibuat di dalam lapas Teluk Kuantan itu.
Seperti pembuatan keset/lap kaki, aksesoris seperti gelang, kalung, serta beberapa kerajinan tangan lainnya yang dibuat dan di kerjakan oleh warga binaan lapas Teluk Kuantan.
Aldino Octalaperta SH, selaku KPLP lapas Teluk Kuantan berharap agar kedepannya stigma – stigma negatif tentang keberadaan lapas dan warga binaan dapat terbantahkan.
“Dengan program program yang kami bangun, kami berharap kedepannya stigma negatif tentang keberadaan Lapas dan warga binaan dapat terbantahkan, dan ini menjadi bekal para warga binaan setelah selesai menjalani masa pidananya dan kembali lagi ke masyarakat” tutupnya.(adr)