Magelang _ Jateng
Beberapa Wartawan yang tergabung dalam perkumpulan Wartawan Kompak Magelang raya grudug rumah sakit umum daerah RSUD Tidar mempertanyakan atau konfirmasi terkait meninggalnya Ketua Relawan Sehat Indonesia Wilayah Jawa tengah (Jateng) pada Rabu 18 September 2024.
Perwakilan Wartawan kompak Magelang raya Catur memaparkan “Saya dan kawan kawan sengaja datang ke RSUD Tidar ini untuk konfirmasi terkait meninggalnya senior kita Bapak Kusmanto, karena menurut team Relawan sehat Indonesia bahwa meninggalnya bapak Kusmanto diduga ada unsur pembiaran.”
“Kenapa patut di duga? karena dari awal masuk IGD sampai 3 kali itu hanya dikatakan vertigo dan lambung tanpa diagnosa medis, bahkan tindakan scan dilakukan setelah pasien masuk IGD yang ke 3 kali nya.” Ujarnya
Lebih lanjut Catur mengatakan “Sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas dari rekan-rekan, Allhamdulilah saya dan kawan kawan di terima oleh Humas RSUD Tidar Kota Magelang, kami meminta keterangan terkait standar pelayanan dan penanganan pihak perawat dan Dokter yang bertugas di rumah sakit RSUD Tidar Kota Magelang.”
Yang mana hal ini sudah kita sampaikan ke Direktur dan sudah hampir 1 bulan ini belum juga di beri ruang untuk diskusi secara langsung dan terkesan berbelit-belit.
“Bertempat di ruang PPID lantai 6 gedung RSUD Tidar Kota Magelang di wakili Bidang Humas RSUD Prayitno hanya bisa menyampaikan informasi standar dan terkesan mengambang dan tidak sesuai harapan.” Katanya
Informasi tersebut belum cukup mewakili dan tidak sesuai dengan agenda rekan-rekan wartawan harapan nya adalah bagaimana langkah dan upaya yang sudah di lakukan oleh dokter dan perawat yg bertugas pada saat itu, yang mana ketua relawan sehat Indonesia harus menghembuskan napas terakhirnya di RSUD Kota Magelang, ini menurut saya sangat miris dan prihatin atas kejadian ini.
Pasien Kusmanto sudah keluar masuk Instalasi Gawat Darurat ( IGD ) lebih dari 3 kali dalam kurun waktu yang berdekatan ,bahkan sempat rawat inap juga namun kenapa tidak ada data medis terkait diagnosa dan penjelasan apa alasan pasien Kusmanto bisa sampai meninggal, langkah apa yang sudah dilakukan oleh Dokter di hari hari terakhir nya.
Saya tidak melihat itu ada penanganan serius bahkan terkesan ada pembiaran ungkap dedi bendahara relawan sehat Indonesia yang mendampingi almarhum selama di rawat di rumah sakit.
Nana Sarna berharap “Permohonan dan permintaan saya tidak banyak, saya ingin bertemu dengan Dokter dan perawat yg bertugas pada saat itu dan ingin mendengar langsung informasi terkait upaya dan langkah apa yang di sudah di lakukan oleh dokter selama pasien kusmanto di IGD, agar kawan kawan kami tidak beropini secara liar dalam melihat hal ini.
Catur salah satu jurnalis sekaligus perwakilan para Wartawan “Saya sampaikan kepada Humas RSUD Prayitno,jangan paksa kami untuk menggunakan akses pintu lain dalam mengambil sudut pandang jika pintu utama tempat yg semestinya untuk masuk di persempit seolah ada sesuatu yang sedang di tutupi oleh pihak rumah sakit.”
“Kita tetap mengedepankan unsur praduga tak bersalah dalam hal ini.” Tegasnya
Catur berharap kepada Prayitno selaku Humas, karena dirasa belum ada titik klimaks dalam pertemuan hari ini Rabu 02 Oktober 2024, maka pihak RSUD tidar Kota Magelang yang di wakilkan humas berjanji akan segera dan secepatnya mempertimbangkan juga menyiapkan ruang dan waktu guna meng akomodir apa yang diharapkan.”
“Oleh rekan-rekan wartawan karena sama sama kita pahami bersama bahwa hal ini penting untuk bisa di pahami tidak hanya saja untuk rekan rekan wartawan namun juga secara umum masyarakat yg berobat di RSUD tidar Kota Magelang.” Pungkasnya
Pewarta : BR Longga