Garut _ Jawa Barat
Berdasarkan pengaduan orang tua murid mengatakan kepada awak media investigasi86.com bahwa ia sempat mendaftarkan anaknya yang bernama Salma Putri Andini sebagai mahasiswi di perguruan tinggi STISIP SAINS pada tahun 2023. Namun belum sempat menginjak pembelajaran dikarenakan kondisi mahasiswanya sakit juga tidak ada biaya untuk masuk kuliah.
Orang tua calon mahasiswi tersebut berharap bisa gratis masuk kuliah dikarenakan punya bantuan PIP. Karena kondisi mahasiswinya sakit juga tidak ada biaya untuk masuk kuliah, mahasiswi tersebut tidak melanjutkan alias mengundurkan diri dari kampus perguruan tinggi STISIP SAINS.
Aneh nya ketika sudah ada surat pengunduran diri dilihat dari akun PIP Salma masih ada pencairan dari tahun 2024 sampai bulan Maret 2025.
Ketika konfirmasi ke pihak kampus orang tuanya minta di tutup akun PIP nya agar tidak disalah gunakan namun ironisnya sampai sekarang di akun PIP Salma masih status aktif.
Kemudian awak media Investigasi 86 di lapangan Sabtu (10/05/2024) mencoba konfirmasi datang ke kampus perguruan tinggi swasta di kabupaten Garut yang beralamat di kecamatan Mekarmukti kabupaten Garut bernama perguruan tinggi STISIP SAINS Samudera Indonesia selatan.
Tim media Investigasi 86 konfirmasi ke pihak kampus STISIP SAINS Samudera Indonesia selatan dan di pertemukan dengan dosen pengajar plus pengelola data siswa yang mendapatkan bantuan PIP juga merangkap sebagai kuasa hukum kampus tersebut sering di panggil pak Sepa namanya.
Selama kurang lebih satu jam awak media menanyakan masalah PIP yang masih aktif, padahal mahasiswi nya sudah tidak belajar di kampus tersebut.
Menurut pengakuan pak Sepa mengakui adanya masalah tersebut bahwa Salma pernah daptar di kampus tersebut tahun 2023 juga mengakui adanya sistem PIP Salma masih aktif. Menurut beliau akun PIP nya sudah ditutup tahun 2023 namun kenyataannya masih aktif pencairannya sampai 24 Maret 2025.
Pengakuan pak Sepa juga kaget kenapa masih bisa cair, padahal sudah di akunnya. Pertanyaan awak media kalau seandai nya sudah di tutup kenapa Masi bisa di buka akunnya sama Salma.
Hal ini patut diduga ada apa di balik permainan sistem PIP mahasiswi di kampus tersebut. Kata pak Sepa
“Kasus seperti ini pernah terjadi sebelumnya, pernah di selesaikan juga di kembalikan lagi ke negara uang nya.” Ujar Sepa
“Mungkinkah dengan masalah yang terjadi di STISIP SAINS Samudera Indonesia selatan bisa di katakan ada permainan sistem atau kebocoran sistem PIP.” Kata pak Sepa
Padahal tiap per enam bulan sekali ada laporan LPJ atau selalu update ke KEMENDIKTI, kalau selalu update pertanyaan yang di lontarkan awak media kenapa status akun PIP atas nama Salma masih aktif?
Pihak kampus STISIP SAINS menjawab pa Sepa khusnya cukup menjawab tidak tahu!!, Awak media sempat menanyakan pencairan PIP kerekening siapa? Pak Sepa menjawab semua bantuan terkait perguruan tinggi STISIP SAINS Samudera Indonesia selatan satu pintu rekening atas nama perguruan tinggi STISIP, termasuk pencairan PIP menurut pengakuan pak Sepa uang PIP itu di gunakan untuk biaya kuliah mahasiswa selama belajar tidak bisa di cairkan berupa uang.
Tidak sampai di sana kami tim media investigasi86 akan terus mencari informasi meskipun sampai kementrian Dikti akan mempertanyakan soal pengelolaan sistem pencairan PIP bisa terdaptar aktif meskipun sudah tidak kuliah mahasiswa nya.
Hal ini patut diduga ada apa dengan permainan sistem PIP perguruan tinggi STISIP SAINS Samudera Indonesia.
Sebelum awak media datang hari Sabtu ke kampus STISIP SAINS Samudera Indonesia pak Sepa sempat menelpon sebelumnya hari kamis tanggal 08/05/2025 pada orang tua Salma “menanyakan pada orang tua Salma kenapa buat pengaduan ke media “.
Patut diduga ada apakah gerangan, kalau tidak ada kesalahan kenapa harus takut? Bahkan pak Sepa membuat argumen menanyakan bahwa orang tua tidak pernah buat pengaduan kepada media.
Padahal sudah jelas orang tua nya juga keluarganya ngobrol langsung kepada media tetangga satu kampung entah kenapa juga ada apa? Dengan pak Sepa? Media investigasi 86 (Sony)
