Rejang Lebong _ Bengkulu
Pemerintah kabupaten Rejang Lebong provinsi Bengkulu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan memberikan penghargaan kepada penulis-penulis lokal yang berjasa dalam pemajuan kebudayaan daerah.
Program penghargaan ini bertujuan mendorong semangat literasi kebudayaan dan memberikan apresiasi kepada para penulis yang telah menerbitkan karya berfokus pada kebudayaan Rejang Lebong.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong Noprianto, mengungkapkan bahwa sebanyak 10 penulis telah mengajukan karya mereka untuk dinilai sebagai calon penerima penghargaan.
“Setelah diumumkan melalui beberapa media sosial, terkumpul 10 naskah dari para penulis yang telah menerbitkan buku ber-ISBN. Dari proses seleksi, ditetapkan empat penulis yang akan menerima penghargaan.” Ujar Noprianto pada Jumat, 1 November 2024
Sebagai bagian dari proses penilaian, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar bedah buku pada 30 Oktober 2024 lalu. Proses bedah buku ini dilakukan oleh tim yang terdiri dari pakar-pakar berkompeten di bidang literasi dan budaya.
“Kami menilai berdasarkan konstruksi buku, validitas data, keterbacaan, dan berbagai kriteria lainnya. Dengan metode ini, kami harapkan hasil yang dipilih benar-benar mencerminkan kualitas literasi kebudayaan.” Jelas Noprianto
Dari hasil seleksi tersebut, empat buku dipilih sebagai penerima penghargaan, yaitu Semlosoak Pemanuo Iben Nak Kutei Jang, Silek Jang, Budaya dan Sastra Rejang dan Pusaka dan Senjata Tradisional Suku Rejang.
Keempat penulis akan menerima penghargaan berupa dana sebesar Rp 17.500.000 per orang, yang akan disalurkan ke rekening masing-masing.
Penyerahan penghargaan rencananya akan dilakukan secara simbolis pada Senin, 4 November 2024 mendatang.
“Kami berharap penghargaan ini bisa memberikan motivasi kepada para penulis untuk terus produktif dalam mengembangkan karya yang mempromosikan budaya lokal.” Tambahnya
Menurut Noprianto sebagian besar penulis penerima penghargaan berasal dari kalangan akademisi, termasuk guru, dosen dan individu yang aktif di bidang pendidikan dan hiburan.
“Rata-rata yang punya kesempatan dan kompetensi di bidang ini adalah mereka yang sering berinteraksi dengan buku dan dunia literasi. Mereka adalah pejuang literasi yang berjuang dengan dana mandiri.” Lanjutnya
Inisiatif penghargaan ini menjadi yang pertama di Provinsi Bengkulu, dan Noprianto berharap langkah ini dapat menginspirasi generasi penulis lainnya untuk terus berkarya dan mempublikasikan potensi kebudayaan Rejang Lebong.
“Kami berkomitmen untuk mendukung perkembangan literasi di daerah ini, terutama dengan keberadaan penulis yang telah aktif mengikuti berbagai lomba, pelatihan, dan pameran buku.” Imbuhnya (HDR)