Maluku Utara _Ternate
Hadir petugas KSOP di Pelabuhan Penyebrangan Fery Bastiong Ternate harus punya mental baja. Bepata tidak berbagai ucapan akibat pelampiasan kekecewaan penumpang kepada petugas Syahbandar karena dianggap memperlambat tanda tangan surat ijin berlayar sehingga keberangkatan kapal tertunda hingga Berjam jam-jam.
Kapal Fery KM .Garda Maritim 7 tujuan Sofifi Rabu, (07/05/2025) ditumpangi sebagain besar ASN itu mengamuk dan berteriak diatas kapal lantaran keberangkatan kapal masih terhalang SPB yang belum dikeluarkan pihak Syahbandar KSOP Ternate.
Dalam sebuah vidio terlihat sejumlah ASN Pemprov Maluku Utara dengan pakaian Dinas berteriak diatas kapal KMP. Garda Maritim 7 lantaran geram dengan lambatnya SPB yang dikeluarkan anak buah Kepala KSOP Ternate itu. Terlihat seorang lelaki mengenakan pakaian dinas berwana putih dengan nada lantang menyebutkan bahwa waktu hingga pukul 08 kapal belum juga berangkat.
“Jam 8 baru berangkat gaya Deng pakean Dinas tara tau kerja orang ada pengurusan penting pengurusan macam apa ini bikin barang sampe, KSOP parah jam 8 lewat baru surat keluar Tai. Barenti-barenti tutup ngoni pe kantor itu kembalikan ke balai saja jangan ngoni sudah setuju setuju, kerja Tara bekerja foya Pancuri banyak,”Demikian kutipan ucapan yang dilontarkan salah satu penumpang kemudian di benarkan oleh sejumlah penumpang lain dalam Vidio yang berdurasi beberapa menit tersebut

Terdengar teriakan juga dari penumpang yang diduga kuat ASN Provinsi itu mengancam bakal melaporkan kinerja petugas KSOP ke Irjen,”Tara tau kerja saja kong Lapor pe ngoni di Irjen nanti bangsat, Kase kaluar surat saja kong ngoni mau minta bayar supaya tong kumpul doi untuk bayar Pe ngoni kerja barang sama deng tai saja kinerja paling buruk.
Hingga berita diturunkan belum ada tanggapan pihak Syahbandar KSOP Ternate, upaya media ini temui sejumlah Anggota Syahbandar di Pos penjagaan di Pelabuhan ASDP Cabang Ternate guna konfirmasi seputar masalah tersebut namun pihaknya tidak bersedia memberikan keterangan, disarankan kepada Wartawan untuk temui petinggi mereka dikantor KSOP. upaya konfirmasi melalui tukar pesan aplikasi Wahtsaap kepada Ridwan Gamgulu Danpos selaku penangungjawab di pos tersebut, pesan konfirmasi terkirim ke Henpon Ridwan pada malam tadi sekitar pukul 22.43 Wit contreng biru terlihat di aplikasi Whatsap pertanda pesan telah dibaca namun Ridwan tidak gubris, hingga pagi tadi sekitar pukul 06.51. Wit baru Ridwan membalas Whatsap dengan nada iseng,” Biasa dong coba Dan pos penyali sdki,”singkat Ridwan dengan nada canda.
Seperti diketahui dalam hasil reportasi dilapangan kepada para ABK kapal Fery ASDP Cabang Ternate menyebutkan awalnya pengurusan SPB melekat di Balai pengelolah transportasi Darat (BPTD) namun baru beberapa hari terakhir kewenangan itu telah dilimpahkan ke KSOP Ternate, diakui semenjak pengurusan SPB melekat di BPTD keberangkatan kapal sangat cepat dan pengurusan dokumen tidak sesulit ini.
Terkait pelimpahan kewenangan dan apa penyebab keterlambatan keberangkatan kapal lantaran Dokumen dan SPB menjadi penghalang sebagai bentuk perbandingan pelayanan dua Kementerian itu, wartawan media ini mencoba konfirmasi kepada Korsatpel BPTD Pelabuhan penyebrangan Fery Bastiong Ternate untuk mengorek informsi dan penjelasan yang komprehensif namun alhasil H Abdu Salama orang nomor satu dilingkup Satpel Bastiong Ternate itu terlihat takut berikan informasi lengkap.
“Terkait Tusi tugas dn fungsi keselamatan dan keamanan berlayar terhitung mulai tangal 30 April 2025 sudah di alihkan dari kami BPTD Kelas II Malut Dirjen Perhubungan Darat Ke pihak Ditjen perhubunganLaut Dalam hal ini Kantor KSOP ternate ya pak Jadi pengurusan SPB ada di pihak syahbandar laut ya pak sudah bukan lagi ke kami ya terkait hal ini saya tidak bisa komentar ya pak takutnya saya salah lagi karena sudah bukan Tusi dan kewenangan kami ya,”Akui Abdu (M.Alkatiri).