Atambua, INVESTIGASI86.COM– Dalam suasana penuh kekeluargaan, Wakil Bupati Belu, Vicente Hornai Gonsalves, ST, menyerahkan secara simbolis bantuan hewan kurban dari Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Pemerintah Kabupaten Belu kepada umat Muslim di Kabupaten Belu. Penyerahan dilakukan di Masjid Raya Al-Mujahidin, Atambua, pada Jumat (6/6/2025), sebagai bentuk perhatian dan dukungan pemerintah menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.
Dalam sambutannya, Vicente Hornai menyampaikan bahwa bantuan hewan kurban ini diharapkan tidak hanya memberi manfaat secara materiil bagi umat Muslim yang merayakan Idul Adha, tetapi juga menjadi sarana mempererat hubungan antarsesama warga, lintas agama, serta memperkokoh semangat toleransi dan kebersamaan di Kabupaten Belu.
“Semoga bantuan hewan kurban ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, dan menjadi momentum untuk terus memperkuat tali silaturahmi antarumat beragama di Belu. Kebersamaan ini adalah kekuatan kita dalam menjaga keharmonisan dan persatuan,” ujar Wakil Bupati Belu.
Penyerahan hewan kurban tidak hanya dilakukan di pusat kota. Sehari sebelumnya, pada Kamis (5/6/2025), Wakil Bupati juga menyerahkan satu ekor sapi kurban kepada Komando Batalyon Infanteri (Yonif) Raider Khusus 744/Satya Yudha Bhakti (SYB) yang berlokasi di Tobir, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur. Acara penyerahan di markas militer tersebut turut disambut antusias oleh warga setempat dan para prajurit TNI, menandakan semangat solidaritas yang kuat antara pemerintah daerah dan aparat keamanan.
Secara keseluruhan, pada Idul Adha tahun ini, pemerintah menyerahkan total sebelas ekor sapi kurban, yang terdiri dari satu ekor sapi bantuan dari Gubernur NTT serta sepuluh ekor sapi dari Pemerintah Kabupaten Belu. Hewan-hewan kurban tersebut disalurkan ke berbagai titik di wilayah Kabupaten Belu agar dapat dinikmati secara merata oleh masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan.
Masyarakat menyambut baik bantuan tersebut dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan, karena menunjukkan perhatian pemerintah terhadap kebutuhan dan tradisi keagamaan umat Muslim, khususnya dalam perayaan hari besar Islam.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memelihara nilai-nilai kebersamaan dan kerukunan yang telah lama menjadi fondasi kehidupan masyarakat di Belu, wilayah perbatasan yang dikenal dengan keberagaman dan toleransinya.