More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bangka Belitung
Berita Indragiri Hilir
Berita Kriminal
Berita Kuansing
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Hiburan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Kabupaten Gunung Kidul
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Karimun
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Lahat
Kabupaten Lahat Online
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Siak
Kesehatan
Kota Batam
Kota Dumai
Lampung Barat
Maluku
Maluku Utara
Narasi dan Opini
Nusa Tenggara Barat (NTB)
Nusa Tenggara Timur (NTT)
Papua
Provinsi Aceh
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Sejarah
Video
Yogyakarta
Daerah  

Viral Petani Indonesia Rame Rame Jual Sawit Ke Malaysia

INVESTIGASI 86 di Google News

INVESTIGASI86 • Viral di medsos Instagram dan Facebook, video petani yang ramai-ramai men jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ke Malaysia.

Dalam video yang berdurasi pendek tersebut, tampak beberapa petani mengirim buah sawit menggunakan sampan atau perahu kayu dan truk dengan tujuan jual sawit ke negri Malaysia.

Video pertama tampak terlihat beberapa truk berisi TBS yang mengantre, diduga suara petani mengatakan “harga TBS di Malaysia lebih tinggi daripada di Indonesia Rp 5.000 per kilogram. Sementara di Indonesia hanya Rp 1.500-1.600/kg

Otw Malaysia, harga Rp 5.000/kg pusing kepala harga cuma Rp 1.600-1.500. Kita langsung ke Malaysia tak banyak cakap. Kita pusing.. ke Malaysia-lah,” ujarnya dari video yang diunggah akun Instagram @majeliskopi08, dikutip Senin (4/7/2022).

Sementara itu pada video yang kedua, terlihat buah sawit di jual ke Malaysia melalui sungai dengan sampan atau perahu kayu. Tidak jelas di wilayah mana, petani dalam video tersebut mengatakan akan membawa 30 ton TBS ke Malaysia.

Oke guys, mau bawa buah ke Malaysia, kita bawa 30 ton soalnya harga buah di Indonesia seperti kata kata Indra Kenz ‘wah murah banget'” tuturnya.

Melihat hal tersebut, saat dikonfirmasi Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Manurung membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, hal itu dilakukan oleh petani sawit di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Utara.

Itu bukan hoax, itu benar terjadi. Petani menjual TBS ke Malaysia menggunakan alat transportasi seadanya bertaruh nyawa. Ini masalah perut, mereka juga harus berpikir untuk keluarga,” tuturnya kepada detikcom, Senin (4/7/2022).

Meski begitu, Gulat mengakui bahwa tindakan yang dilakukan oleh petani sawit tidak diizinkan oleh peraturan negara.

Sekalipun itu tidak diizinkan secara peraturan negara. Tetapi ini masalah perut,” lanjutnya.

Alasan petani menjual TBS ke Malaysia, karena banyak pabrik kelapa sawit (PKS) yang sudah tidak menerima TBS dari petani. PKS sendiri tidak menerima TBS karena pasokan sudah penuh dan tidak mampu lagi menampung.

“Banyak pabrik di sana menolak TBS dan sebagian besar pabriknya sudah tidak lagi beroperasi. Karena itu tangki CPO belum turun. Ekspor belum sama sekali (lancar),” lanjutnya.

Selain alasan pabrik TBS di Indonesia penuh, harga juga menjadi pertimbangan. Harga TBS di Malaysia itu sekitar Rp 4.800/kg, sedangkan di Indonesia khususnya di Kalimantan hanya Rp 800 sampai Rp 1.100/kg.

Sementara ini, menurut Gulat tidak ada perusahaan yang membeli TBS petani seharga Rp 1.600/kg, seperti yang diimbau Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

“Mereka kan juga berhitung, kalau dibeli Rp 1.600/kg harga CPO harus Rp 9.000, sementara CPO kita Rp 7.000, tumpur mereka dong. Mana ada perusahaan mau rugi,” jelasnya.

“Imbauan itu (Rp 1.600) kami berterima kasih, tetapi itu bukan solusi untuk saat ini, solusinya bagaimana memperlancar ekspor supaya berputar,” tutupnya.

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!
Yulius Maulana Bakal Calon Bupati Lahat 2024