More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bangka Belitung
Berita Indragiri Hilir
Berita Kriminal
Berita Kuansing
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Hiburan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Kabupaten Gunung Kidul
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Karimun
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Lahat
Kabupaten Lahat Online
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Siak
Kesehatan
Kota Batam
Kota Dumai
Kota Manado
Lampung Barat
Maluku
Maluku Utara
Narasi dan Opini
Nusa Tenggara Barat (NTB)
Nusa Tenggara Timur (NTT)
Papua
Provinsi Aceh
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Sejarah
Video
Yogyakarta
INVESTIGASI 86 di Google News

Umat Muslim Ibarat Korban Kapal Titanic

JAMAN DI MANA MEDIA MENJADI PELACUR DEMOKRASI..

Jumlah penumpang kapal Titanic ada 2228 orang,
Namun setelah kecelakaan itu yang berhasil selamat dari bencana hanya 706 orang, ini berarti ada 1000 orang lebih menemui ajalnya pada musibah itu,

Dan ketika kisah ini di angkat ke layar lebar tampak jelas bahwa penyebab tewasnya para penupang sebagian besar disebabkan jatuh dan tenggelam ke dalam laut setelah kapal titanic terbelah dan karam,

Dari kisah ini hanya pemeran utama (Leornardo de caprio) yang tewas karena kedinginan setelah ia menyelamatkan kekasihnya,
Dan dari ini pula pasti ribuan para penonton sangat sedih melihat dia kedinginan dan beku, dan pasti para penonton juga sangat berharap agar pemeran utamanya itu selamat dari maut dan hidup harmonis dengan sang kekasih, dan pada saat itu para penonton pasti tidak akan peduli, tidak kawatir dan tidak muncul rasa kasihan kepada para penumpang-penumpang lain yang mati (padahal jumlahnya ribuan) yang terdiri dari wanita, anak2 dan orang2 tua yang tenggelam dalam film itu,

Dan bila kita bertanya pada diri sendiri, Mengapa kita kasihan/bersimpati hanya pada pemeran utamanya saja yaitu Leonardo de carprio ?
Padahal jelas ia seorang
Pencuri,
Perebut tunangan orang,
Pembohong..
Pencitraan..
Plongah plongoh..
Pezina, peminum dan penjudi ?
Dan mengapa kita tdk simpati pada penumpang yang lainnya ??

Jawabnya adalah…
Karena sutradara penjilat dalam film ini hanya menyorot pemeran utama, sehingga seakan-akan film titanic ini hanya menceritakan kisah hebat sepasang kekasih diatas kapal Titanic dan yg lain tidak penting.

Sebuah hikmah yang dapat kita petik dari tayangan film tersebut, begitulah cara kerja media di zaman ini, fakta telah menunjukkan ada ribuan orang baik, ada banyak peristiwa penting yang masyarakat perlu tahu, ada banyak hal yg bermanfaat, ada jutaan orang yang mati di palestina, syiria, libia, myanmar dan seterusnya yang perlu kita bantu, dan banyak dari para kaum cebongers dan penjilat serta Bipang munafikun yang selalu nyinyir atas dakwah islam, tapi media enggan menyorotnya karena itu tidak menguntungkan baginya.

Tapi sebaliknya, ketika kejadian Bom di Perancis dan pesawat yang menabrak gedung bertingkat di amerika, lihat media-media membanjiri beritanya, hingga sebagian dari kita akhirnya bersimpati, berdoa, menangis dan mengutuk keras, Padahal itu hanya oknum yg di dalam islam jelas tidak mengimani perilaku aniaya terhadap siapapun dan dimanapun sekalipun terhadap binatang.

Begitulah sistim kerja media mainstream pobia islam, dia bekerja memberikan citra buruk dan opini kepada dunia bahwa islam itu jahat, bila orang islam yang salah, mereka amat semangat memberitakan citra buruk kepada islam, namun ketika orang islam benar dan terdzalimi mereka pura-pura tidak melihat, tidak peduli bahkan media nasional pun tak ada yang mau memberitakan.

Dan inilah zaman kita hidup, dimana pengajian bernilai agama sering di bubarkan, namun acara konser musik yg nyata nyata maksiat tetap dibiarkan, orang mengenakan jilbab dan cadar di anggap keterbelakangan namun orang mengenakan pakaian sexy dan terbuka di puji-puji, orang menikah Poligami dicaci maki namun zina dan LGBT dibilang hak asasi.

Sungguh inilah zaman yang salah bisa menjadi benar, dan yang benar di salahkan, orang baik di musuhi, orang jahat di puji-puji, keburukan di pertontonkan, kebaikan nyaris di hilangkan.

Semoga Allah tetap teguhkan iman kita semua dan istiqomahkan untuk terus menuntut ilmu,
Terutama memperbanyak belajar Tauhid dan pengukuhan aqidah, karena saat ini kita hidup di zaman penuh fitnah, banyak ujian dan didominan hawa nafsu.

Amiiiiiinn….

Penulis : fairus khan

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!