Bantul _ DIY
Hari ini jembatan Pandansimo yang menghubungkan Kabupaten Bantul dengan Kabupaten Kulonprogo dilakukan uji coba pembukaan, Uji coba pembukaan lalu lintas hanya dari arah barat ke timur atau dari arah Kulonprogo ke Kabupaten Bantul dan hanya akan di buka selama 12 jam yaitu di mulai pukul 06:00 – 18:00 WIB.
Jembatan Pandansimo dibangun dengan panjang penanganan 2.300 meter dan bentang utama 675 meter. Infrastruktur ini menjadi bagian dari Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) dan diharapkan mempercepat akses dari pesisir Kabupaten Kulon Progo menuju Kabupaten Bantul.
Jembatan ini juga diproyeksikan mempermudah konektivitas menuju destinasi wisata pantai, seperti Pandansimo, Goa Cemara, hingga Samas. Dengan adanya jembatan, waktu tempuh diperkirakan berkurang signifikan, sehingga akses wisata dan distribusi barang akan lebih efisien.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dispar Bantul, Yuli Hernadi menyebut, seiring dengan rencana uji coba pembukaan Jembatan Pandansimo pihaknya akan mempersiapkan rencana pemindahan Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) kawasan pantai. Menurut dia TPR lama yang berada di Jalan Parangtritis nantinya masih akan tetap beroperasi meskipun uji coba dilangsungkan.
“Kami masih menunggu hasil uji coba dan evaluasi pembukaannya. Pemindahan TPR ke lokasi baru nantinya tentu akan disesuaikan dengan pembukaan Jembatan Pandansimo secara penuh. Kami masih akan memantau dulu uji cobanya seperti apa, kalau arus kendaraan ramai, maka penempatan petugas akan disesuaikan di titik-titik yang paling padat,” jelasnya melalui pesan WhatsApp Senin,29/09/2025.
Yuli menambahkan, secara umum persiapan pemindahan TPR sudah hampir matang. TPR permanen yang baru di dekat makam Syekh Bela-Belu sekarang sudah siap dibangun.
sementara TPR prototipe yang tersebar di akses pintu masuk pantai sepanjang JJLS masih dalam tahap pengaturan teknis.
“Kalau permanen sudah 100 persen jadi. Kemudian TPR prototipe yang jumlahnya delapan titik masih dalam proses penanganan. Hanya tinggal pemindahan personel saja dan kami juga akan tambah jumlahnya sesuai kebutuhan, dari empat menjadi enam petugas per TPR,” tutupnya. (Red/Ant)