Sebelum ditahan Brigjen junior Tumilaar bela warga Bojong koneng dalam kasus sengketa lahan. Diketahui saat ini Brigjen junior Tumilaar telah ditahan dirumah tahanan militer Cimanggis, Depok.
Sebelum beliau ditahan, Staf Khusus KSAD itu menuai sorotan lantaran membela warga Bojong koneng dari aksi penggusuran lahan oleh pihak pengembang properti.
Sikap Brigjen junior Tumilaar waktu disulawesi kemudian beberapa kasus kasus yang ada ditanah jawa, memang beliau telah mempertontonkan kesejatiannya sebagai prajurit TNI yang berjiwa Sapta marga yang membela kepada rakyat, hal itu merupakan sebuah doktrin seorang tentara, bahwa tentara itu harus menyatu dengan rakyat.
Ketika orang seperti Brigjen junior Tumilaar dikriminalisasi, itu menunjukkan bahwa ada tangan-tangan besar dibelakang mereka, sehingga mereka telah mempertontonkan bahwa mereka merupakan antek-antek asing.
Terkait kejadian ini, apakah TNI tidak boleh berbuat baik untuk membela hak hak rakyat?
Sebetulnya dari segi doktrin dan kriteria normatif, TNI itu sangat keren, baik kepada rakyat yang mungkin sifatnya konsumtif atau memberikan hadiah, tapi kalau membela hak hak rakyat itu urusannya lain, karena itu terkait dengan kejahatan Oligarki yang berkolaborasi dengan para penguasa.
Kenapa TNI yang notabene nya yang punya senjata, aparat yang khusus membela negara, kenapa bisa ditekan sedemikian rupa?
Fenomena seperti ini pastinya ada yang menekan, mengontrol, dan sampai kapan fenomena seperti ini akan tetap berlanjut?
Situasi seperti ini bukanlah situasi dadakan, situasi seperti ini merupakan situasi sebab akibat dalam jangka panjang dan lama, berarti kita tidak bisa menutupi bahwa penghianat-penghianat itu ada yang masih aktiv dan ada juga yang sudah pensiunan.
Untuk memutus rantai kezoliman ini memang tidak mudah, ya tentunya membutuhkan kiat dan kesadaran diri dari dalam tubuh TNI , dan TNI harus mengingat kembali apa dulu arahan dari jendral Sudirman, bagaimana dulu TNI merupakan bagian daripada rakyat,perjuangan rakyat, kemerdekaan rakyat,memerdekakan rakyat dan berpihak kepada aspirasi rakyat.
Agar kondisi dan situasi seperti ini tidak berlarut larut tentunya kita menginginkan perubahan kearah yang lebih positif. Maka yang pasti, pertama pemilu tidak boleh ditunda, bahkan kalau bisa dipercepat, karna situasi negri pada saat ini tidak kondusif.
Kedua, kita butuh pemimpin yang mempunyai jiwa yang berkasih sayang, yang sayang pada rakyatnya.
Ketiga, semua masyarakat sangat diharapkan agar memiliki kesadaran untuk berpihak kepada kekuatan politik yang akan memberikan kebaikan dan perbaikan untuk masyarakat itu sendiri. Jangan terbiasa membeli penderitaan jangka panjang dengan harga murah. Hal ini yang sering terulang dan ini merupakan peran daripada tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya, dan tokoh masyarakat secara fungsi seperti lembaga ditingkat RT, RW dan kelurahan.(red)