Ternate, Maluku Utara • Koordinasi Komunitas Rumah Kie Raha Bersama Ketua Moloku Toma Susira ‘MTS’ Center Serta Komunitas Lainya.
Komunitas Rumah Kie Raha Maluku Utara mengadakan pertemuan bersama Ketua MTS Center dan komunitas lainya yang di adakan tepatnya di pendopo Kapita Arab Alhabib Faisal Bin Syech Abubakar kelurahan toboleo kecamatan ternate utara.22/12/2022.
Rapat kordinaai yang di hadiri oleh Ketua MTS Center (Mohdar koda’ S.P.), Ketua dewan pembina komunitas rumah kie,raha (Faruk faisal BSA S.KOM) Ketua komumitas Ngofa Babari (Dirham) dan Komunitas VE- kie,raha (Tarwan) beserta komunitas lainya di kota ternate, yang bertempat di Pandopo kapita Arab “Alhabib Faisal Bin Syech Abubakar”
Dalam pertemuan kali ini yaitu membahas dan menyusun agenda kegiatan di tahun 2023 mendatang di mana dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya kedepan perlu adanya kolaborasi berbagai pihak atau komunitas guna menghadapi pengaruh globalisasi dan modernisasi yang cukup mempengaruhi etika dan budaya di kalangan masyarakat adat pada umumnya.
Guna mengenang dan menjaga jasa para pendahulu atau tokoh adat menjadi pembahasan penting, di antaranya kondisi makam Kaicil Kalamata yang wafat di makassar 23 februari 1676.
Kaicil kalamata atau pangeran kalamata adalah putra sultan ternate mudaffar I , di sinyalir dari beberapa sumber kaicil kalamata memimpin pasukan pemeberontakan rakyat maluku tahun 1650 -1655 yang bergabung dengan kerajaan Gowa dan menjadi salah satu pemimpin pasukan kepercayaan Sultam Hasanuddin.
Di kabarkan bahwa makam Pangeran kalamata yang berada di makassar nampak tak terawat dan bercampur aduk dengan para pedagang lokal di wilayah tersebut maka perlu adanya upaya mediasi dengan pemerintah setempat untuk melakukan penertiban di sekitaran makam.
Pada kesempatan ini Ketua MTS center Mohdar Koda .S.P kepada team investigasi86.com memyampaikan perlu adanya peran media dan para pengguna jejaring sosial dalam membagi informasi transaksi elektronik ITE.
Hal itu bermaksud untuk membantu dan berperan aktif dalam menjaga budaya yang sarat dengan etika agar tidak terkontaminasi dengan modernisasi sebagaimana pada saat ini yang berdampak pada pola hidup dan aktifitas masyarakat kota ternate khususnya pemuda sebagai generasi penerus.
Salah satu contoh kegiatan pendahulu atau leluhur kita yang perlu di terapkan dan publikasikan adalah adat BABARI atau kegiatan secara bergotong royong dalam melakukan renofasi atau mendirikan rumah salah satu warga dengan warga lainya guna meringankan beban.
Ketua MTS Center Kota Ternate juga menyampaikan terkait kondisi makam, salah satu pejuang dari Kesultanan Ternate di Kota Makasar Sulawesi Selatan.
Dirinya meminta agar Komunitas Rumah Kie Raha bersama Komunitas Ngofa Babari Kota Ternate untuk menyiapkan konsep, nanti bersama MTS Center kita koordinasikan langkah langkah kedepan seperti apa.
Begitu juga dengan Komunitas EV Kie Raha yang bergerak di bidang kendaraan listrik/batrei ini juga kedepan konsepnya harus di matangkan sebagai solusi bagi pemerintah daerah, pungkasnya.(Ridwan.S)
