More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bantul
Batam
Berita Kriminal
Blitar
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Garut
Gunung Kidul
Halmahera Selatan
Halmahera Tengah
Hiburan
Iklan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Jayapura
Kabupaten Bengkalis
Kabupaten Buru
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Karimun
Kesehatan
Kota Dumai
Kota Magelang
Kota Manado
Kota Semarang
Labuhan Batu
Maluku Tenggara
Merangin
Narasi dan Opini
Papua
Pekanbaru
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Maluku
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Provisi Maluku Utara
Sejarah
Sleman
Tanggamus
Ternate
Tidore
Timor Tengah Selatan
Trenggalek
Video
Way Kanan
Yogyakarta
Yogyakarta

Proyek Jalan Sertu di Desa Toineke Diwarnai Dugaan Penyimpangan

SoE-Investigasi 86.com – Proyek peningkatan jalan sertu di Dusun II, Desa Toineke, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), menuai kontroversi. Warga Desa Toineke, Yunus Koy, menuding adanya penyimpangan dalam proyek senilai Rp. 328.829.350 yang bersumber dari APBDes 2024.

Yunus mengungkapkan ditemukannya 280 sak semen yang disimpan di rumah salah satu anggota Tim Pelaksana Kegiatan (TPK). Dugaan penyimpangan muncul karena sebagian semen diduga dijual ke masyarakat dengan harga lebih murah dibanding harga dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).

“Semen dijual seharga Rp. 45.000 per sak, sementara di RAB tercantum Rp. 65.000,” ungkap Yunus.

Yunus juga mempertanyakan adanya dua versi RAB yang digunakan dalam proyek tersebut. “Ada RAB untuk laporan ke dinas Pemda dengan nominal lebih besar dan RAB internal,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yunus membandingkan proyek tahun ini dengan proyek serupa tahun 2023 yang memiliki volume lebih besar namun anggaran lebih kecil. Ia menilai ada kejanggalan dalam penggunaan anggaran dan pemanfaatan tenaga kerja masyarakat.

“Masyarakat seolah-olah dilibatkan hanya untuk dokumentasi foto, sementara pekerjaan dilakukan oleh alat berat. Dana Rp. 20.962.000 yang dialokasikan untuk upah masyarakat, diduga digunakan untuk membayar ekskavator,” tegasnya.

Carles Saepito, Daud Kase, dan Joel Boimau, pekerja proyek tersebut, membenarkan bahwa mereka hanya disuruh mengerjakan penahan sertu dengan bayaran Rp. 18.000 per meter.

“Kami hanya kerja penahan Sertu tanpa lihat RAB dan hanya disuruh kerja saja,” ujar Carles.

Sementara itu, Kepala Desa Toineke, Noh A’Oetpah, mengakui adanya kelebihan semen, namun tidak mengetahui jumlah pastinya. Ia menjelaskan bahwa kelebihan material ini akan dialihkan untuk pekerjaan fisik lain.

“Saya sedang sakit (stroke ringan) dan tidak mengetahui jumlah pastinya,” jelas Noh.

Terkait dugaan penjualan semen, Kepala Desa mengaku tidak mengetahui praktik tersebut.

Hasil pantauan awak media di lokasi proyek menunjukkan bahwa volume penahan sertu tidak sesuai, beberapa titik belum dikerjakan dan masih terdapat tumpukan material. Selain itu, ditemukan ratusan sak semen di dalam sebuah kamar rumah anggota TPK.

Kualitas proyek juga menjadi sorotan. Tinggi dan lebar penahan sertu tidak sesuai, dan campuran semen serta pasir hanya diletakkan di atas permukaan tanah tanpa digali terlebih dahulu. Hal ini menimbulkan kekhawatiran proyek tersebut kurang berkualitas dan terancam rusak akibat derasnya aliran air saat hujan.

Proyek peningkatan jalan sertu ini dikerjakan oleh TPK Desa Toineke dengan sumber dana APBDes Desa Toineke TA 2024. Penyedia barang dan jasa adalah CV. Mandiri Jaya. Proyek ini direncanakan selesai dalam waktu 90 hari kerja.

Rincian Anggaran Proyek:

– Pekerjaan jalan sertu 1.250 meter: Rp. 125.847.250

– Pekerjaan TPT 2.200 meter: Rp. 159.494.300

– Pekerjaan deuker 2 buah: Rp. 27.682.100

– Pekerjaan crossway 2 buah: Rp. 6.228.100

– Operasional TPK: Rp. 9.577.600

Proyek ini kini tengah menjadi sorotan dan diharapkan mendapat perhatian serius dari pihak terkait untuk dilakukan investigasi lebih lanjut guna memastikan penggunaan anggaran sesuai dengan rencana dan meminimalisir potensi kerugian negara.

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!