Investigasi86.com – Selasa, 12 April 2022.
Jakarta – Ko’ordinator Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Sangat menyayangkan tuntutan aksi BEM SI untuk penolakan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden teralihkan dengan kejadian pengeroyokan terhadap Ade Armando tentang pegiat media sosial medsos.
Koordinator BEM SI Kaharuddin mendesak kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) agar pemerintah tidak mengabaikan sejumlah tuntutan yang disuarakan mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya di berbagai daerah tersebut.
“Kami pun sangat menyayangkan adanya kejadian kejadian pemukulan terhadap Ade Armando.Tapi kami juga menyayangkan dengan adanya kejadian pemukulan Ade Armando tersebut.jangan sampai fokusnya teralihkan pada pemukulan tersebut.Karena itu bukan pada esensi aksinya kemarin,” ujar Kaharuddin kepada CNNIndonesia, Selasa (12/4).
Selaku koordinator BEM SI Kaharuddin menyampaikan peristiwa pemukulan Ade Armando tersebut juga terjadi saat massa aksi dari BEM SI yang sudah mulai membubarkan diri atau setelah tuntutan mahasiswa diterima oleh pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Kami pun meminta kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan bersama pemerintah segera menjawab berbagai tuntutan tuntutan tersebut kepadamahasiswa dan elemen masyarakat tersebut.
Menurut kami jangan sampai pemukulan Ade Armando tersebut dipakai DPR RI maupun pemerintah untuk lepas tanggung jawabnya terhadap tuntutan yang sudah kami sampaikan. Karena Seluruh BEM SI saat ini sedang fokus sedang mengawal dan mengawasi agar kajian dan tuntutannya dapat tersampaikan dan dilaksanakan, jangan sampai dengan adanya kejadian pemukulan Ade Armando tersebut untuk mengalih kan tuntutan dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia tutupnya.(Red/Sulaiman)