More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bantul
Batam
Bengkulu Utara
Berita Kriminal
Blitar
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Garut
Gunung Kidul
Halmahera Selatan
Halmahera Tengah
Hiburan
Iklan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Jayapura
Kabupaten Bengkalis
Kabupaten Buru
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Karimun
Kesehatan
Kota Dumai
Kota Magelang
Kota Manado
Kota Semarang
Labuhan Batu
Maluku Tenggara
Merangin
Narasi dan Opini
Papua
Pekanbaru
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Maluku
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Provisi Maluku Utara
Sejarah
Sleman
Tanggamus
Ternate
Tidore
Timor Tengah Selatan
Trenggalek
Video
Way Kanan
Yogyakarta
Yogyakarta

Pak De Zainal; Si Rajalesa Diantara Pesisir Inhil

Di bawah matahari pagi yang menyapu, diantara lumpur pesisir yang sepi, seseorang berjalan perlahan. Ia membawa sesuatu di tangannya, bukan tongkat kekuasaan tapi bibit mangrove kecil, kurus, dan penuh harapan.

Namanya Zainal Arifin Hussein, kami sering menyapanya Pak De, tapi kini kami mengenalnya sebagai Si Rajalesa. Sebuah nama yang tercipta dari harapan. Rajalesa ialah Rajawali Penjaga dan Pelestari Alam. Rajalesa bukan sekedar mitos, bukan dongeng. Ia nyata. Tinggal di Tembilahan, mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indragiri. Tapi hatinya lebih dekat ke tanah berlumpur dibanding tembok kampus.

Si Rajalesa

Bagi kami, Rajalesa adalah roh penjaga hutan mangrove, ia tidak mengenakan jubah atau topeng, ia hadir dalam bentuk manusia biasa, yang muram ketika pohon ditebang, dan marah ketika laut dikotori. Namun dibalik kemuramannya ada kasih, dan dibalik kemarahannya ada cinta.

Rajalesa tidak hanya menanam mangrove. Ia menanam ingatan kolektif. Ia berbicara tentang budaya masyarakat pesisir, perahu, nyanyian nelayan. Ia mengajarkan bahwa melindungi alam adalah juga melindungi cara keberlanjutan hidup.

Rajalesa itu adalah Pak De, tapi lebih dari itu, Rajalesa adalah semangat yang bisa hidup dalam siapapun, pada siapa saja yang bersedia berdiri digaris terdepan untuk menjaga bumi.

Pak De: Rajalesa Yang Menyemai Harapan

Pak De bukan aktivis viralis, Ia tak mengejar panggung, tak sibuk mengkritik tanpa tindakan. Ia justru turun ke lumpur. Mengajak mahasiswa, warga, siapa saja yang mau, untuk menanam kembali akar-akar kehidupan.

Setiap batang mangrove yang tumbuh bukan sekedar pohon, itu adalah janji sunyi bahwa pesisir ini tidak dibiarkan sendiri menghadapi abrasi, erosi dan penyakit lupa kita.

Ia mengingatkan kita bahwa melestarikan alam bukan sekedar acara seremoni atau pekerjaan teknis. Ini soal cinta. Cinta pada kampung, pada laut pada tanah tempat kaki berpijak dan berdiri.

Rajalesa Lainnya Akan Tumbuh

Pak De bukan satu-satunya Rajalesa. Kita semua bisa menjadi Rajalesa. Tak harus seorang dosen. Tak harus tinggal di pesisir. Cukup punya keberanian untuk peduli. Cukup punya tekad untuk melindungi, bukan mengeksploitasi.

Menjadi Rajalesa adalah tentang sikap, tentang memilih berdiri saat yang lain duduk. Tentang memilih menjaga saat yang lain mengabaikan.

Jika hari ini kau melihat satu pohon mangrove yang tumbuh ditepi Inhil, lihatlah lebih dalam. Mungkin disana ada jejak kaki Pak De, atau mungkin jejak hatimu sendiri.

Karena ditengah dunia yang krisis ini, kita butuh lebih banyak Rajalesa yang senantiasa menjaga, melestarikan, dan merawat bumi. Yang tak perlu dihimbau atau menunggu perintah tapi mendengar langsung dari bisikan lumpur, “Selamatkan aku, sebelum semuanya hilang”.

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!