More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bantul
Batam
Bengkulu Utara
Berita Kriminal
Blitar
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Garut
Gunung Kidul
Halmahera Selatan
Halmahera Tengah
Hiburan
Iklan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Jayapura
Kabupaten Bengkalis
Kabupaten Buru
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Karimun
Kesehatan
Kota Dumai
Kota Magelang
Kota Manado
Kota Semarang
Labuhan Batu
Maluku Tenggara
Merangin
Narasi dan Opini
Papua
Pekanbaru
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Maluku
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Provisi Maluku Utara
Sejarah
Sleman
Tanggamus
Ternate
Tidore
Tidore Kepulauan
Timor Tengah Selatan
Trenggalek
Video
Way Kanan
Yogyakarta
Yogyakarta

Orasi Menggelegar dari Betun: DPRD Malaka Jangan Jadi Tukang Stempel Kekuasaan

BETUN, INVESTIGASI86.COM – Jalan utama Kota Betun, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (4/9/2025) diguncang aksi demonstrasi besar yang digelar Aliansi Revolusi Malaka. puluhan  massa aksi turun ke jalan membawa semangat perlawanan dan menyuarakan tuntutan rakyat Malaka.

Aliansi ini merupakan gabungan dari empat elemen penting: Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Malaka, Ikatan Mahasiswa Malaka (IMMALA) Kupang, Gerakan Mahasiswa Malaka (GEMMA) Kefamenanu, serta Gerakan Masyarakat Pemuda (GEMPA) Malaka.

Pantauan Investigasi86.com, massa aksi membawa atribut organisasi, satu unit kendaraan pick-up yang dilengkapi pengeras suara, serta spanduk dan bendera nasional sebagai simbol perlawanan. Aksi dimulai dari sekretariat PMKRI Cabang Malaka di depan Gereja St. Maria Fatima Betun, lalu bergerak menuju Kantor DPRD Malaka dengan berjalan kaki.

Sepanjang perjalanan, orasi lantang bergema dari koordinator lapangan (Korlap) Marsel Seran dan Koordinator Umum (Kordum) Yasintus Aprianto Opat. Keduanya bergantian memimpin seruan moral, menguliti persoalan Malaka, sekaligus mendesak wakil rakyat agar tidak menutup mata terhadap penderitaan masyarakat.

Dalam orasinya, massa menyampaikan sejumlah poin tuntutan strategis yang menyoroti carut-marut tata kelola pemerintahan daerah, persoalan kesejahteraan rakyat yang terabaikan, serta buruknya pelayanan publik. Mereka menegaskan, DPRD Malaka harus segera turun tangan dan menjalankan fungsi pengawasan secara tegas, bukan justru menjadi “tukang stempel” kepentingan kekuasaan.

“Hari ini kami berdiri di sini bukan untuk sekadar berteriak, tetapi untuk mengingatkan DPRD Malaka bahwa suara rakyat bukan untuk diperdagangkan. Kami datang menagih janji, menuntut tanggung jawab, dan melawan keangkuhan kekuasaan,” teriak salah satu orator yang langsung disambut pekikan massa.

Aksi demonstrasi berjalan dengan tertib namun penuh tekanan. Jalanan Betun dipadati puluhan  mahasiswa dan pemuda yang bersatu dalam barisan panjang, menandai babak baru gelombang perlawanan masyarakat sipil di Kabupaten Malaka.

Aliansi Revolusi Malaka menegaskan bahwa gerakan ini tidak akan berhenti pada satu titik. Jika tuntutan tidak digubris, mereka siap menggelar aksi lanjutan dengan skala yang lebih besar.

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!