Cilegon • Oknum satlantas Polda Banten yang diduga menjadi calo saat pengurusan asuransi kematian atas nama Sarbawi, saat ini telah di proses oleh Kabid propam Mabes Polri untuk dimintai keterangan terkait kebenaran pemberitaan sebelumnya.
Diberitakan sebelumnya bahwa “oknum” polisi Polda Banten yang bernama Ridho diduga telah memangkas uang klaim asuransi untuk ahli waris korban kecelakaan yang bernama Sarbawi yang mencapai separuh dari total dana asuransi yang di cairkan oleh pihak jasa Raharja.
Dugaan pemangkasan uang tersebut di jelaskan “oknum” Ridho kepada (E) anak almarhum Sarbawi untuk menutupi hutang almarhum sarbawi senilai 20 juta rupiah.
Tragedi kecelakaan kereta api yang merenggut nyawa ayahnya (E) diketahui terjadi di wilayah hukum satlantas polres Cilegon pada 16 Mei 2022 di link seruni Cilegon.
Dikarenakan kecelakaan kereta api itu berada di wilayah hukum polres Cilegon, Bapak Haryo sebagai petugas kepolisian dari satlantas polres Cilegon pada saat itu telah menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi (tupoksi) sebagai satlantas Polres Cilegon.
Bapak Haryo diketahui telah mengeluarkan surat keterangan terkait kejadian kecelakaan kereta api yang telah merenggut nyawa almarhum Sarbawi, pada 16 Mei lalu.
Bapak Haryo sebagai seorang petugas satlantas polres Cilegon, mengaku bahwa ia hanya sebatas membantu mengeluarkan surat keterangan terkait kecelakaan kereta api yang dialami almarhum sarbawi.
Bapak Haryo melalui Kasi Humas polres Cilegon, Iptu Sigit menyebutkan kepada awak media bahwa pak Haryo hanya membuatkan surat keterangan kecelakaan kereta api yang dialami oleh almarhum Sarbawi tanpa menerima imbalan apapun dari pihak manapun.
“Pak Haryo hanya sebatas buatin surat keterangan kecelakaan itu aja dan gak ada menerima imbalan sepeserpun dari pihak manapun” jelas Iptu Sigit selaku Kasi Humas polres Cilegon.
Kasi Humas polres Cilegon lantas menyebutkan kepada awak media investigasi86 bahwa oknum satlantas Polda Banten yang bernama Ridho, saat ini tengah dalam penanganan mabes Polri.
“Terkait pak ridho sudah ditangani oleh mabes polri untuk mencari kebenarannya” ucap Kabid Humas polres Cilegon kepada media, Rabu 06/07/22.
Ketika ditanya kepada kasi Humas polres Cilegon terkait siapa yang meminta surat itu dibuatkan, hingga berita ini diterbitkan pihak humas polres Cilegon belum memberikan jawaban.(dn)
