More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bantul
Batam
Bengkulu Utara
Berita Kriminal
Blitar
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Garut
Gunung Kidul
Halmahera Selatan
Halmahera Tengah
Hiburan
Iklan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Jayapura
Kabupaten Bengkalis
Kabupaten Buru
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Karimun
Kesehatan
Kota Dumai
Kota Magelang
Kota Manado
Kota Semarang
Labuhan Batu
Maluku Tenggara
Merangin
Narasi dan Opini
Papua
Pekanbaru
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Maluku
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Provisi Maluku Utara
Sejarah
Sleman
Tanggamus
Ternate
Tidore
Tidore Kepulauan
Timor Tengah Selatan
Trenggalek
Video
Way Kanan
Yogyakarta
Yogyakarta

Oknum DPR TTS Diduga Aniaya Warga, PMKRI: Polres Jangan Tutup Mata!

Soe, INVEDTIGASI86.COM– Kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Timor Tengah Selatan (TTS) terhadap warga bernama Piter Toto menuai kecaman keras dari berbagai pihak. Meski laporan resmi dengan nomor LP/B/220/VI/2025/SPKT/Polres TTS/Polda NTT sudah dilayangkan sejak Juni lalu, hingga kini proses hukum terkesan jalan di tempat.

Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Jajakan Soe melalui Koordinatornya, Julius Tamonob, angkat suara. Ia menilai tindakan oknum DPR tersebut bukan hanya melukai korban, tetapi juga mencoreng marwah lembaga DPR sebagai representasi rakyat.

“Pejabat publik seharusnya menjadi teladan, bukan mempertontonkan arogansi di hadapan masyarakat. Apa yang dilakukan oknum DPR ini jelas tidak terpuji dan merusak kepercayaan rakyat terhadap lembaga DPR,” tegas Julius, Jumat (15/8/2025).

PMKRI mendesak Polres TTS untuk tidak bermain-main dalam menangani perkara ini. Julius menekankan bahwa hukum tidak boleh tajam ke bawah namun tumpul ke atas. Transparansi dan profesionalitas kepolisian dipertaruhkan dalam kasus ini.

“Kami mendesak proses hukum tidak mandek di tengah jalan. Jangan ada yang ditutup-tutupi. Kepolisian harus berpihak pada rakyat kecil yang mencari keadilan. Kalau masyarakat tidak bisa mengadu ke polisi, lalu harus mengadu ke siapa?” pungkasnya.

Kasus ini terus menjadi sorotan publik. Tekanan terhadap aparat penegak hukum kian menguat, mengingat dugaan tindak penganiayaan dilakukan oleh seorang pejabat yang seharusnya melindungi, bukan menyakiti rakyat yang diwakilinya.

 

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!