Batu Putih, INVESTIGASI86.COM— Raut wajah Kepala Desa Oebobo, Yusuf Ibrahim Selan, tampak haru ketika berdiri di hadapan ratusan warga yang memadati Lapangan Bola Voli Kantor Camat Batu Putih, Kamis (21/8/2025). Suasana sore itu bukan sekadar tentang sebuah turnamen olahraga, melainkan juga tentang sejarah, kebersamaan, dan harapan yang ingin diwariskan untuk generasi muda.
“Bola voli ini bukan hanya ajang mencari juara, tetapi juga mempererat silaturahmi, menjunjung sportivitas, dan mengembangkan potensi generasi,” ujar Yusuf dengan suara bergetar. “Saya berharap semua peserta bertanding dengan semangat tinggi, saling menghormati, dan menjadikan turnamen ini sebagai momentum mempererat persaudaraan.”
Turnamen Bola Voli Oebobo Cup I ini menjadi bagian dari rangkaian HUT ke-59 Desa Oebobo. Yusuf mengingatkan bahwa perjalanan desa bukanlah sesuatu yang instan. Ia menyinggung masa-masa sulit pada tahun 1965–1966, ketika para pendahulu dengan penuh perjuangan membangun saluran irigasi, simbol ketekunan dan daya juang masyarakat Oebobo.
Kini, semangat itu ia wariskan dalam bentuk berbeda: melalui olahraga yang merangkul semua kalangan.
“Turnamen ini adalah milik kita bersama. Mari jadikan kegiatan ini berkelanjutan, bukan hanya di tahun 2025, tetapi juga di masa-masa mendatang,” tegasnya. Ia pun mengumumkan rencana pembangunan lapangan voli permanen di Tubunain sebagai fasilitas olahraga desa.
Pembukaan Oebobo Cup I berlangsung meriah. Iringan Natoni adat, tarian anak-anak Desa Oebobo, hingga pembacaan janji wasit dan atlet memberi warna tersendiri pada acara. Doa bersama yang dipimpin Ketua Majelis Jemaat Bethania Batu Putih, Pdt. Roswita Dethan-Bofe, S.Th., menambah kekhidmatan perayaan.
Hadir dalam acara itu Camat Batu Putih Godlif Tefa, Ketua PBVSI Kabupaten TTS Roy Babys, unsur Forkopimcam, tokoh adat, pemuka agama, serta masyarakat yang dengan antusias memenuhi area lapangan.
Bagi Yusuf Selan, turnamen ini bukan sekadar pesta olahraga, tetapi pengikat identitas dan kebanggaan Oebobo.
“Desa ini berdiri sejak 1969. Apa yang kita lakukan hari ini adalah wujud syukur atas perjalanan panjang itu. Saya ingin generasi muda terus mengingatnya—bahwa olahraga bisa menjadi jalan untuk bersatu, berjuang, dan berprestasi,” katanya penuh keyakinan.
Di tengah sorak-sorai dan tepuk tangan penonton, Oebobo Cup I resmi dimulai. Namun lebih dari itu, semangat kebersamaan yang lahir darinya diyakini akan hidup jauh lebih lama daripada sekadar sebuah turnamen.