More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bantul
Batam
Berita Kriminal
Blitar
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Garut
Gunung Kidul
Halmahera Selatan
Halmahera Tengah
Hiburan
Iklan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Jayapura
Kabupaten Bengkalis
Kabupaten Buru
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Karimun
Kesehatan
Kota Dumai
Kota Magelang
Kota Manado
Kota Semarang
Labuhan Batu
Maluku Tenggara
Merangin
Narasi dan Opini
Papua
Pekanbaru
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Maluku
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Provisi Maluku Utara
Sejarah
Sleman
Tanggamus
Ternate
Tidore
Timor Tengah Selatan
Trenggalek
Video
Way Kanan
Yogyakarta
Yogyakarta

NTT Luncurkan 44 Produk Unggulan, Beras Premium Oebobo Jadi Sorotan

Investigasi86.com – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi meluncurkan 44 produk unggulan dalam rangka program One Village One Product (OVOP) dan Gerakan Beli Produk NTT. Kegiatan ini digelar di halaman Kantor Gubernur NTT, Kupang, pada Selasa (27/5/2025).

Acara peluncuran dihadiri oleh pelaku UMKM, tokoh masyarakat, hingga pejabat daerah yang turut mendukung promosi produk lokal.

Salah satu produk yang menarik perhatian publik adalah Beras Oebobo, beras premium hasil panen petani dari Desa Oebobo, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Produk ini dikelola langsung oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Oebobo.

“Peluncuran beras premium ini merupakan hasil kerja keras petani kami dan dukungan penuh dari Bumdes. Sejak akhir April kami mulai proses pengemasan,” ujar Kepala Desa Oebobo, Yusuf Ibrahim Selan, kepada Kompas.com.

Yusuf menegaskan bahwa beras ini diproses tanpa campuran bahan kimia, hanya melalui penjemuran dan pembersihan secara alami. Produk ini ditujukan sebagai komoditas sehat dan berkualitas tinggi.

Sebelum adanya intervensi dari Bumdes, harga gabah di tingkat petani hanya berkisar Rp 8.000–Rp 9.000 per kilogram. Kini, Bumdes Oebobo membeli langsung dari petani seharga Rp 12.000 per kilogram.

“Ini mencegah permainan harga oleh tengkulak dan memberikan nilai tambah yang adil bagi petani,” kata Yusuf.

Produk ini juga mulai dipasarkan ke jaringan ritel modern seperti Alfamart dan Hipermart, membuka akses lebih luas ke pasar konsumen

Yusuf berharap keberadaan Bumdes mampu menjadi penggerak ekonomi desa, khususnya dalam memperkuat rantai pemasaran produk lokal.

“Kami ingin Bumdes menjadi ikon pemasaran produk desa. Kita lindungi nilai dan harga produk petani agar mereka tidak terus dirugikan,” tegasnya.

Peluncuran program OVOP dan Gerakan Beli Produk NTT ini menjadi momentum penting bagi penguatan ekonomi berbasis desa, serta pelestarian produk lokal sebagai bagian dari identitas daerah.

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!