More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bangka Belitung
Berita Indragiri Hilir
Berita Kriminal
Berita Kuansing
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Hiburan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Kabupaten Gunung Kidul
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Karimun
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Lahat
Kabupaten Lahat Online
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Siak
Kesehatan
Kota Batam
Kota Dumai
Lampung Barat
Maluku
Maluku Utara
Narasi dan Opini
Nusa Tenggara Barat (NTB)
Nusa Tenggara Timur (NTT)
Papua
Provinsi Aceh
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Sejarah
Video
Yogyakarta
Daerah  

Mimpi Datuk Obik (19): Jang Itam Mulai Protes

Ilustrasi: Mimpi Datuk Obik (19): Jang Itam Mulai Protes
INVESTIGASI 86 di Google News

BATU… Batu… batu… Jenis-jenis batu yang saya koleksi secara pribadi banyak. Ada jenis limau manis, jagung, serat emas, rambut emas, dan segala jenis batu dari Sungai Indragiri saya punya. Dan setiap batu ada khasiatnya. Mau namba rezeki atau memikat janda…., silahkan tengok gambarnya dulu nanti saya buatkan. Wani piro….”

Raja Soeli bersemangat menceritakan segala jenis batu kepada Arman dan Jang Itam. Juragan sawit asal Sentajo Raya: Edisman, Parlin, dan Ibat yang baru pulang menengok rekannya Edi sakit di RS Arifin Achmad, Pekanbaru ikut juga gabung.

Pagi itu penikmat kopi di Dapur Dipo, Pekanbaru milik ketua Dewan Pengurus Daerah Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (DPD IWAPI) Riau, Maryenik Yanda ramai.

Apalagi Jang Itam yang lugu, lucu, dan panjang akal tidak mempercayai cerita Raja Soeli karena hanya memperlihatkan bukti berupa foto di handphonenya, bukan bukti fisik secara langsung.

Pak Raja…. zaman now perlu bukti bukan cerita kosong. Lihat sahabat saya Bang Hotman Paris Hutapea- pengacara kondang di Jakarta itu. Batu itu terlihat melingkar di jari jemarinya, bukan seperti Pak Raja,” ujar Jang Itam gemas.

Hati Raja Soeli yang sehari-hari bekerja sebagai Guru SD di Rengat dan pengurus bagian Humas IKKS Inhu makin panas. Apalagi Edisman yang juga penyuka batu ikut jadi kompor ngopi santai itu.

Lalu cincin untuk Tuk Rasiman mana, Pak Raja?” tanya Jang Itam lagi.

Ini kacubung es juo. Kacubung yang elok itu bentuknya seperti kaca botol,” jawab Raja Soeli.

Tiba-tiba Arman menyela dan mengalihkan pembicaraan. “Bagaimana keadaan Edi, Dis?” tanya.

Alhamdulillah sehat, Bang. Berkat bantuan Abang dan Team DO kekurangan darah AB Bang Edi bisa teratasi. Kata dokter Rita yang merawatnya dalam dua hari ini Bang Edi sudah boleh pulang ke rumahnya di Pelalawan,”jawab Edis.

Dapur Dipo betu-betul ramai dengan cerita batu ketika itu. Tapi hanya cerita batunya tak tampak. Disebut Warung Dipo karena warung tersebut berada di Jl. Pangeran Diponegoro. Orang lebih mengenalnya dengan Dapur Dipo – singkatan dari Pangeran Diponegoro, Pahlawan Nasional RI dari Provinsi Jawa Tengah.

Arman segan ikut campur cerita urusan batu itu karena batu kecubung air/es pemberian Raja Soeli. Batu yang sudah licin karena diolesi minyak makan dan terlihat mata kucingnya itu masih disimpan dalam dompetnya.

Arman khawatir Raja Soeli bertanya soal batu pemberian batu cincin yang belum juga diikatnya itu.

—————

SEKARANG kita kembali ke lat-op,” ujar Arman.

Soal apa Bang?” tanya Jang Itam. Soal “SURAT TERBUKA ” untuk Sekda DEDY SAMBUDI dari “orang bodoh” MUSTARI USMAN itu lagi atau cerita lain, Bang,” tanya Jang Itam.

“Cocok suaiiiiiiiiiiii…, Jang,” jawab Arman.

Arman menceritakan pengalaman dirinya menjadi moderator dalam webinar: UNIKS ENTREPRENEURSHIP CENTRE dengan topik: “Lelah Boleh Menyerah Jangan” pukul 15:45 – 17:45 WIB. Bertindak selaku host adalah Rektor UNIKS, Dr. H. Nopriadi, SKM., M.Kes. 

Sedangkan narasumbernya adalah: YUSI LUSIA NINGSIH, A.Md. TW., M.Pd: Dosen dan Pendiri Yayasan Ende Mandiri (YEM) Bekasi yang focus untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Yusi sapaan akrab narasumber itu berasal dari Kampung Baru Sentajo, Kecamatan Sentajo Raya memilih berkiprah di Jakarta mengembangkan usahanya mendidik ABK.

Malamnya ia juga jadi moderator dalam webinar diselenggarakan: FORUM IKKS/IWAKUSI INDONESIA. Topiknya “Polemik Sekda Kuansing Dalam Perspektif Para Tokoh & Masyarakat” yang diselenggarakan: Minggu / 25 Desember 2022, pukul 20:00-22:30 WIB.

Lalu bagaimana ceritanya, Bang?” tanya Jang Itam “agak” serius.

Ini yang akan kita bahas bersama, Jang.”jawab Arman.

Jang Itam yang menyaksikan webinar tersebut menyampaikan keluhannya. Mahasiswa UNIKS yang ikut webinar tersebut ternyata hanya menjadi penonton setia. Mereka seperti kekurangan “darah.”

Untung ada Ir. Eflita Yohana, M.T., Ph.D dari UNDIP*l Semarang yang banyak bicara dan menceritakan pengalaman pribadinya mendampingi ABK.

Saya lihat Abang semalam kewalahan memancing mahasiswa *UNIKS* yang ikut webinar untuk bertanya. Kenapa bisa terjadi, Bang?” tanya Jang Itam.

Abang juga heran Adinda,”jawab Arman.

Menurut Jang Itam, mungkin ada yang salah dalam webinar yang digelar UNIKS itu. Kedepan perlu inovasi dan evaluasi setelah beberapa bulan berjalan.

Apa tu, Jang?” tanya Arman.

Tampilan playernya kaku. Setiap minggu orang menyaksikan foto yang ada di player itu host dan moderatornya itu-itu saja. Melihat wajah Abang yang sudah tua dan rambut mulai ubanan, tentu orang akan bosan, Bang,”ujar Jang Itam serius.

Betul juga, Bang. Jang Itam dilawan,”ujar Raja Soeli sok tahu.

Saya serius ni, Bang Arman,” tambah Jang Itam.

Jang Itam mengatakan jika Nurelela Andini Putri atau Haryati yang bergantian menjadi host atau moderatornya pasti peserta ramai. Apalagi Nurelela Andini Putri mirip dengan artis Nagita Slavina dan Haryati mirip dengan Luna Maya.

Saya melihat mahasiswa *UNIKS* yang ikut itu karena “terpaksa”ikut webinar karena segan atau takut dengan dosennya atau …,”ujar Jang Itam.

Jang Itam menyarankan, sekali-kali peserta webinar: UNIKS ENTREPRENEURSHIP CENTRE perlu “cuci mata” melihat gadis cantik, pintar, dan tegas seperti Nurlela alias Upiak dan Haryati.

Suara Nurlela Andini Putri yang tegas seperti Najwa Shihab di Trans TV dan Haryati seperti Rosiana Silalahi di Kompas TV ditunggu banyak orang.

Bang Arman yang sudah tua, ubanan lagi. Mahasiswa mana yang mau ikut. Tak mungkin mahasiswa dari Hongkong yang ikut. Sadar, bang, sadar……

Beri kesempatan kepada yang muda seperti ponakan Abang, Haryati, Sandi, dan dosen dan mahasiwa UNIKS yang ikut membantu Team DO mendesain masterplan UNIKS itu!”desak Jang Itam.

Namun Jang Itam memuji Arman yang pandai mencari narasimber: Yusi Lusia Ningsih yang ahli, berkompeten dan cantik.“Saya seperti melihat Sarinam tempo dulu. Cantik seperti Yusi yang mirip artis Deasy Ratnasari. Ya… Sarinam persis seperti Yusi ketika masih gadis, Bang,”ujar Jang Itam.

Juragan sawit asal Sentajo Raya: Edisman, Parlin dan Ibat dan Raja Soeli dari Rengat tertawa. Hahahahahahah. Jangan kasih kenduuuuuuuuuuur, Jang. Gas terus biar hasilnya mak nyuuuuuuus.

Arman tersadar. Mau marah tak mungkin pula. Karena apa yang disampaikan Jang Itam itu ada benarnya juga. Kepada Jang Itam ia berjanji akan membicarakan untuk merubah format webinar dengan Rektor *UNIKS*.

—————–

LALU soal webinar yang diselenggarakan: FORUM IKKS/IWAKUSI INDONESIA, Jang Itam hanya mengatakan: saya semula semangat ikut karena topiknya: “Polemik Sekda Kuansing Dalam Perspektif Para Tokoh & Masyarakat.”

Namun kata Jang Itam dirinya optimis. Pasalnya masyarakat Kuantan Singingi sudah mulai “apatis” melihat kenyataan yang ada. Garangnya hanya di group saja. Ketika ikut webinar yang ikut-ikut orangnya itu-itu juga.

“Pak Dadang dan Pak Sardison dari Tanjungpinang, Pak Asdi Agustar dari Padang, Pak Mustari Usman dari Jakarta, Pak Agus Mandar dan Trian Zulhadi dari Telukkuantan, Pak Nopriadi dari Pekanbaru, Bu Eflita Yohana dari Semarang, Yusi Lusia Ningsih dari Depok. Yang lain-lain mana suaranya…. mana…. mana… mana, Bang?”

Jang Itam menyesalkan kenapa wakil rakyat di DPRD Kuantan Singingi atau anggota DPRD Riau asal Kuantan Singingi seperti Mardianto Manan alias MM yang selama ini garang atau Marwan Yohanis alias MY yang santun dan Sardiyono yang pendiam tak menggunakan kesempatan webinar tersebut. Padahal secara politis acara seperti ini sangat menguntungkan. Entah apa pertimbangan mereka.

Menurut Jang Itam, jika ingin Kuantan Singingi bermarwah mari kita jaga bersama. Berita ini akan berlalu seiring dengan waktunya.

Arman tak bisa ngomong apa-apa. Ia mengakui Jang Itam itu memang hebat. Sejak pulang Umroh dan menikmati buah-buahan Israel ketika di Palestina, ia semakin pintar.

Sudahlah: KEBENARAN HAKIKI ITU HANYA MILIK TUHAN, Jang. Abang ni apalah, hanya moderator yang berupaya menyambung lidah masyarakat Kuantan Singingi.

Arman tampak mulai pasrah, tapi dia tak mau menyerah. Ia ingat dengan topik webinar bersama Yusi: Lelah boleh, menyerah jangan.

Hidup itu harus diperjuangkan kawan.

Lantaklah, Jang….!

Bersambung….

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!
Yulius Maulana Bakal Calon Bupati Lahat 2024