More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bandar Lampung
Bantul
Batam
Bengkulu Utara
Berita Kriminal
Blitar
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Garut
Gunung Kidul
Halmahera Selatan
Halmahera Tengah
Hiburan
Iklan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Jayapura
Kabupaten Bengkalis
Kabupaten Buru
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Meranti
Kabupaten Mesuji
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Kabupaten Tulang Bawang
Karimun
Kesehatan
Kota Dumai
Kota Magelang
Kota Manado
Kota Semarang
Labuhan Batu
Maluku Tenggara
Merangin
Motivasi
Narasi dan Opini
Papua
Pekanbaru
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Maluku
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Provisi Maluku Utara
Sejarah
Sleman
Tanggamus
Ternate
Tidore
Tidore Kepulauan
Timor Tengah Selatan
Trenggalek
Video
Way Kanan
Yogyakarta
Yogyakarta

Masyarakat Desak Kapolda Lampung Bertanggung Jawab Turun Tangan Menindak Diduga SPBU 23.345-10 E1 Penawar Tama: Mafia Solar Subsidi Terus Beraksi, Kapolres Tulang Bawang Tutup Mata

Tulang Bawang _ Lampung
Aktivitas ilegal penyalahgunaan BBM subsidi jenis Bio Solar di SPBU CODO 23.345-10 E1 milik Pengusaha yang bernama PAK Sueb PT Ayuni Jaya Mandiri, yang berlokasi di Jalan Raya Lintas Rawa Jitu KM 30, Sidoharjo, Penawar Tama, masih terus berlangsung hingga kini.

Padahal, temuan tersebut telah dikonfirmasi langsung oleh tim awak media kepada Kapolres Tulang Bawang AKBP Yuliansyah, S.I.K., M.H., namun belum mendapat tanggapan resmi hingga berita ini diterbitkan.

Tim media berhasil mendokumentasikan langsung pada Rabu lalu (05/11/2025) sekitar pukul 00.23 WIB, saat truk Colt Diesel bertutup terpal biru melakukan penyalinan solar subsidi ke puluhan jerigen di sekitar area SPBU tersebut.

Dari hasil penelusuran lapangan, jerigen-jerigen berisi solar itu kemudian ditumpuk di sebuah rumah warga di depan SPBU, yang diduga kuat menjadi gudang penampungan dan lokasi penjualan kembali dengan harga industri.

Dari keterangan warga dan sumber di lokasi, muncul sejumlah nama yang diduga terlibat dalam jaringan mafia solar tersebut, di antaranya Sueb, Babe alias Matahan (pemilik rumah penampungan di depan SPBU), serta Dion, pengawas lapangan pengganti Darozi.

Aktivitas mereka disebut sudah berlangsung berbulan-bulan dan melibatkan oknum tertentu yang disebut ikut melindungi kegiatan tersebut.

Publik kini menilai kinerja aparat penegak hukum di wilayah Tulang Bawang lamban dan terkesan tutup mata. Aktivitas yang berlangsung terang-terangan dan berulang itu menimbulkan tanda tanya besar:

Ada apa dengan Pak Kapolres AKBP Yuliansyah? Mengapa praktik yang merugikan negara ini seolah dibiarkan tanpa tindakan nyata?

Menyikapi situasi tersebut, publik kini mengarahkan sorotan kepada jajaran Polda Lampung, terutama Kapolda Lampung Irjen Pol. Helfi Assegaf, S.I.K., M.H., dan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Lampung Kombes Pol. Dery Agung Wijaya, S.I.K., S.H., M.H. Keduanya diminta segera turun tangan dan menindak tegas dugaan mafia solar yang telah mencoreng nama institusi Polri di tingkat daerah.

“Kami berharap Polda Lampung segera membentuk tim khusus, karena sudah jelas ada aktivitas pengecoran, pengurasan, dan distribusi ilegal BBM subsidi di SPBU tersebut. Ini bukan lagi isu, tapi fakta lapangan,” tegas sumber internal yang enggan disebutkan namanya.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, aktivitas di SPBU 23.345-10 E1 masih tampak ramai oleh truk-truk ber terpal biru, diduga kuat melakukan pengisian berulang setiap malam.

Kasus ini akan terus dikawal dan menjadi sorotan nasional, mengingat besarnya kerugian negara dan lemahnya pengawasan di sektor distribusi energi bersubsidi.

Tim

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!