More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bandar Lampung
Bantul
Batam
Bengkulu Utara
Berita Kriminal
Blitar
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Garut
Gunung Kidul
Halmahera Selatan
Halmahera Tengah
Hiburan
Iklan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Jayapura
Kabupaten Bengkalis
Kabupaten Buru
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Mesuji
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Kabupaten Tulang Bawang
Karimun
Kesehatan
Kota Dumai
Kota Magelang
Kota Manado
Kota Semarang
Labuhan Batu
Maluku Tenggara
Merangin
Narasi dan Opini
Papua
Pekanbaru
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Maluku
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Provisi Maluku Utara
Sejarah
Sleman
Tanggamus
Ternate
Tidore
Tidore Kepulauan
Timor Tengah Selatan
Trenggalek
Video
Way Kanan
Yogyakarta
Yogyakarta

Klarifikasi Kasus Desa Salbait Tanpa Libatkan Masyarakat Dinilai Tidak Transparan

SOE, Investigasi86.com – Forum Pemerhati Demokrasi Timor (FPDT) menilai langkah DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dalam melakukan klarifikasi terkait hilangnya beras bantuan ketahanan pangan nasional di Desa Salbait tidak transparan dan berpotensi menimbulkan ketimpangan informasi.

Ketua FPDT, Dony Tanoen, S.E., menegaskan bahwa klarifikasi yang dilakukan tanpa menghadirkan masyarakat sebagai pihak yang diduga dirugikan menunjukkan lemahnya komitmen DPRD terhadap asas keterbukaan publik.

“Kami menyayangkan DPRD TTS tidak melibatkan masyarakat Salbait dalam proses klarifikasi. Keterlibatan warga penting agar semua pihak didengar, sehingga hasilnya jelas, transparan, dan berkeadilan,” tegas Dony kepada Investigasi86.com, Sabtu (12/10/2025).

Menurut Dony, DPRD seharusnya menjadi lembaga yang berdiri di tengah, mendengarkan seluruh pihak, bukan hanya pemerintah desa dan TKSK yang dilaporkan. “Tanpa menghadirkan masyarakat, hasil klarifikasi bisa timpang dan tidak mencerminkan fakta lapangan,” ujarnya.

FPDT mendesak DPRD TTS untuk ke depan proses klarifikasi secara terbuka, menghadirkan semua pihak termasuk perwakilan masyarakat, dan memastikan setiap temuan disampaikan secara transparan kepada publik.

“Kasus ini menyangkut kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif dan pengelolaan dana desa. Jangan sampai DPRD terkesan melindungi pihak tertentu,” tutup Dony dengan nada tegas.

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!