Soe, INVESTIGASI86.COM — Kesya Lopsau, siswi Sekolah Dasar (SD) Inpres Oeleu, Kecamatan Toianas, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), tampil memukau dalam ajang Lomba Cerita Rakyat Bahasa Dawan (Uab Meto) tingkat kabupaten. Ia membawakan kisah rakyat berjudul Fatu Atoni dalam rangkaian Festival Budaya TTS 2025 yang berlangsung sejak Kamis (21/8/2025) hingga Selasa (2/9/2025).
Festival budaya tahunan yang dipusatkan di Kota Soe itu menghadirkan beragam perlombaan. Rangkaian kegiatan mencakup fashion show tingkat PAUD dan TK, lomba cerita rakyat tingkat SD dan SMP, pidato bahasa Dawan, tarian tradisional Bonet, Maekat, Telsain, Sbo Bano, hingga stand up comedy berbahasa daerah untuk siswa SD dan SMP.
Di antara deretan peserta, Kesya Lopsau menjadi salah satu yang mencuri perhatian. Dengan percaya diri, ia membawakan cerita rakyat Fatu Atoni menggunakan bahasa Dawan penuh penghayatan.
Kepala SD Inpres Oeleu, Martheda Banunaek, S.Pd, menyampaikan apresiasinya atas pencapaian siswi kelasnya tersebut.
“Sekolah kami telah mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti festival budaya ini. Kami sangat bangga dengan penampilan Kesya yang mampu mengangkat cerita rakyat Dawan dengan penuh penghayatan,” ujar Martheda kepada Kompas, Jumat (22/8/2025).
Guru pendamping, Melki E. Pobas, S.Pd, Gr., menambahkan bahwa penampilan Kesya merupakan hasil persiapan yang matang, baik dari sisi materi maupun mental.
“Kesya benar-benar siap. Kami berharap keikutsertaannya bisa menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk mencintai budaya daerah,” katanya.
Festival Budaya TTS setiap tahun menjadi ruang ekspresi sekaligus ajang pelestarian kearifan lokal masyarakat Timor. Melalui lomba-lomba berbasis bahasa daerah, tarian, dan kesenian tradisional, pemerintah daerah berupaya menumbuhkan rasa bangga generasi muda terhadap identitas budaya setempat.
Bagi SD Inpres Oeleu, partisipasi Kesya Lopsau bukan hanya prestasi individu, tetapi juga wujud komitmen sekolah dalam mendukung pelestarian budaya lokal.
“Harapan kami, semakin banyak siswa di Kecamatan Toianas yang mau tampil membawa budaya daerah. Ini bagian dari identitas kita sebagai orang Timor,” tegas Martheda.
Festival Budaya TTS 2025 akan berlangsung hingga awal September dengan agenda puncak berupa pameran kerajinan lokal, pertunjukan seni, dan penyerahan penghargaan bagi peserta terbaik.(AK)