Kuantan Singingi – Kepala Desa (Kades) Air Buluh Ardian, hanya dengan modus kelompok tani, bisa meruap keuntungan ratusan juta.
Pasalnya, kawasan hutan lindung yang letaknya di Desa Air Buluh, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, dijadikan lahan bisnis.
Berdasarkan keterangan masyarakatnya sendiri menuturkan “kami tak tau kelompok tani mana yang dimaksudkan Kepala Desa itu Pak, bahkan kemarin sempat kami tanya sama pemilik excavator Pak Haji Wen yang tinggalnya di Kemang (Sumbar) kenapa di Staking Pak, jawabnya singkat: sudah izin Pak Kades dan KPH Kuansing Pak Abriman. Kami heran HL kenapa bisa diperjualbelikan tanpa rekomendasi dari Mentri DLHK ? Kami telusuri dan kami dengar penadahnya Cina dari Medan. Kami yakin ini pasti siasat kongkalikong antara Kades kami dan Abriman, tolonglah pak expos dimedia agar ditindak pelaku2 yang tidak bertanggungjawab guna menyelamatkan HL di Kab. Kuansing “. Ucap Ks & Sd. Oh iya bila perlu laporkan ke-Polda Riau kalau bisa ke-Kapolri saya tidak takut kata Kades itu pak” pungkasnya.
Pada saat Kades dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, beliau menjelaskan “iya benar saya yang mengerjakan staking itu, itukan buat kelompok tani dan sudah di akte notaris kan kalau tak percaya datang saja ke-Desa”
Mulai surut memang sebernya belum ada akte notarisnya dan kelompok tani tersebut Masi dalam tahap pengurusan, ujar Kades Ardian pada saat dikonfirmasi Sabtu (21/05/2022), sekitar pukul 11.30 WIB.
Sedangkan UPTD KPH, Abriman menjelaskan kepada awak media “terima kasih atas informasinya akan kita chek ke lokasi dan saya tidak pernah berunding sama Kepala Desa Ardian, apalagi ketemuan. Apa yang disampaikan masyarakat itu tidaklah benar, pungkas Abriman pada saat dimintai keterangan”.
Masyarakat Desa Air Buluh menyerukan dan meminta kepada Dirkrimsus Polda Riau agar menindak Kepala Desa Air Buluh Ardian guna efek jera.
Dilain tempat, Kabid DLHK Riau memberikan keterangannya ” Terimakasih Adinda atas informasinya dan kerjasamanya akan segera kita tindaklanjuti segera kelapangan”.
sumber: (mitrabhayangkara)