INVESTIGASI86.COM | TTS –
Setelah lebih dari dua tahun menunggu pasca-kerusakan akibat gempa bumi 10 Januari 2023, warga Timor Tengah Selatan (TTS) akhirnya bisa bernapas lega. Jalan Kolonakaf yang menjadi urat nadi transportasi antar-kecamatan resmi mulai dikerjakan, Kamis (25/9/2025).
Pengerjaan jalan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Yayasan Yusinta Ningsih Sejahtera (YNS) dan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT. Alat berat berupa excavator diturunkan langsung ke lokasi, menandai dimulainya perbaikan jalan rusak parah yang selama ini menyulitkan mobilitas warga.
Kehadiran rombongan YNS yang dipimpin pendiri sekaligus ketua yayasan, Yusinta Nenobahan Syarief, disambut meriah oleh masyarakat Desa Napi. Prosesi pengalungan selendang adat dilakukan oleh Kepala Desa Yutum Nombala, disaksikan Camat Kie Zemri I. Tualaka dan tokoh adat setempat.
Usai prosesi adat, diskusi singkat digelar, sebelum alat berat langsung bekerja membuka akses jalan. “Kalau jalan ini tidak segera diperbaiki, dampaknya sangat luas. Anak-anak sulit sekolah, ibu-ibu susah ke pasar, bahkan pasien sulit mencapai puskesmas. Kami tidak bisa menunggu tanpa kepastian, karena itu YNS turun tangan,” ujar Yusinta, yang akrab disapa Uchi.
Menurutnya, keberhasilan menghadirkan alat berat di lokasi tak lepas dari koordinasi intensif dengan Pemerintah Provinsi NTT.
Plh. Kabid Bina Marga Provinsi NTT, Rama S. Usman, ST., MT., yang hadir mewakili Gubernur, mengapresiasi kepedulian YNS.
“Daerah kita sedang menghadapi pemangkasan anggaran. Karena itu kolaborasi seperti ini sangat penting. Kami bersyukur ada Ibu Yusinta melalui YNS yang berinisiatif membantu,” tegasnya.
Rama juga menekankan bahwa status Jalan Kolonakaf perlu diluruskan. “Meski sering disebut jalan provinsi, sejatinya jalan ini bukan kewenangan penuh provinsi. Namun, koordinasi dengan kabupaten tetap kita lakukan, terutama dalam pembahasan anggaran,” jelasnya.
Jalan Kolonakaf merupakan jalur penghubung utama bagi delapan kecamatan: Kie, Amanatun Selatan, Nunkolo, Boking, Santian, Noebana, Fautmolo, dan Kotolin. Perbaikannya diharapkan membawa dampak besar bagi akses pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat.
Kepala Desa Napi, Yutum Nombala, menyampaikan rasa syukur atas langkah nyata YNS. “Kami berterima kasih kepada Ibu Uchi. Semoga Tuhan membalas kebaikan beliau dan keluarga,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan tokoh tanah adat, Yunus Soinbala, yang memanjatkan doa khusus bagi keluarga Yusinta Nenobahan.
Selain Yusinta bersama suami, acara turut dihadiri anggota DPRD TTS dari Fraksi PKB Roy Babys dan Silvester Tampani, Camat Kie Zemry Tualaka, Kapolsek Kie Faisal Alang, serta sejumlah tokoh adat dan masyarakat.
Saat berita ini ditulis, alat berat sudah mulai bekerja di ruas Jalan Kolonakaf. Warga setempat ikut bergotong royong membantu kelancaran pengerjaan, menandai awal baru bagi akses vital yang selama ini terabaikan.