More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bangka Belitung
Berita Indragiri Hilir
Berita Kriminal
Berita Kuansing
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Hiburan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Kabupaten Gunung Kidul
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Karimun
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Lahat
Kabupaten Lahat Online
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Siak
Kesehatan
Kota Batam
Kota Dumai
Kota Manado
Lampung Barat
Maluku
Maluku Utara
Narasi dan Opini
Nusa Tenggara Barat (NTB)
Nusa Tenggara Timur (NTT)
Papua
Provinsi Aceh
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Sejarah
Video
Yogyakarta
INVESTIGASI 86 di Google News

Ini Jawaban Kemenkes Yang Membuat Babeh Aldo dan Ted Hilbert Tertawa

Jakarta – Terkait jawaban Kemenkes atas beberapa poin yang diajukan (sekitar 60 poin) pertanyaan dan gugatan yang di layangkan oleh beberapa LBH dan Organisasi di Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN), Kemenkes memberikan jawaban tidak secara rinci pada seluruh poin yang di layangkan penggugat.

Menurut informasi yang di dapatkan oleh awak media investigasi86.com, Kemenkes memberikan jawaban hanya atas sekitar 30 poin pertanyaan dari sekitar 60 poin pertanyaan penggugat.

Atas jawaban Kemenkes tersebut Ted Hilbert sebagai penggugat & Fatoni Rahman bersama beberapa kuasa hukum dari VST Lawfirm ,merasa bahwa jawaban dari Kemenkes sangat lucu, dan seolah olah Kemenkes kebal hukum” ujar Ted saat di wawancarai Babeh Aldo di channel YouTube 17 Mei 2022.

Ungkapan dan jawaban Kemenkes atas gugatan yang dilayangkan oleh penggugat, ternyata mengundang gelak tawa babeh Aldo yang biasa menyebut dirinya sang youtuber receh.

Berikut salah satu jawaban dari Kemenkes yang mengundang tawa Babeh Aldo :

  • Pengadilan tidak berwenang memeriksa,memutuskan, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara tertentu dalam hal keputusan yang di sengketa kan itu dikeluarkan dalam waktu keadaan luar biasa yang membahayakan, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ted Hilbert kemudian menilai bahwa Kemenkes “Kebal hukum” karena ada keadaan yang luar biasa.

Disaat itu Ted Hilbert menjelaskan secara jelas dan secara rinci menggunakan data dan hasil investigasi jurnalis yang dimilikinya pada saat podcast di channel Babeh Aldo.

Berikut pertanyaan penggugat berdasarkan data dan fakta, serta undang-undang yang mengatur itu semua, untuk menyanggah jawaban yang diberikan oleh Kemenkes diatas serta memberikan somasi kepada kemenkes.

Berdasarkan Pasal 14 UU nomor 1 tahun 1946.

  • Pasal (1) Barang siapa dengan menyiarkan berita atau pemberitaan bohong dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan rakyat dihukum dengan hukuman penjara setinggi-tingginya 10 tahun.
  • Pasal (2) Barang siapa menyiarkan suatu berita atau mengeluarkan pemberitahuan yang dapat menerbitkan keonaran dikalangan rakyat, sedangkan ia patut dapat menyangka bahwa berita atau pemberitahuan itu adalah bohong, dihukum dengan penjara setinggi-tingginya tiga (3) tahun.

“Jadi kemungkinan mereka ada melanggar pasal pidana ya” tanya babeh Aldo kepada Ted.

Ya sudah jelas ” jawab Ted Hilbert. Jurnalis investigasi.org tersebut lebih rinci memaparkan data-data hasil investigasi dan studi resmi yang telah ia dokumentasikan.

Kita bandingkan data resmi pemerintah yang menyatakan bahwa ada sekitar 150 ribu orang yang meninggal dunia akibat covid dalam setahun.

Ayo kita bandingkan! Ini ada sebuah studi , ini merupakan kajian resmi dari tahun 2017, bahwa di Indonesia ada sekitar 232 ribu orang meninggal dunia akibat polusi udara”.

Jadi lebih banyak orang meninggal karena polusi udara dari pada kena copit, meskipun banyak kematian pada saat itu, namun pemerintah kok tidak pernah mendeklarasikan dan mengumumkan keadaan yang luar biasa yang membahayakan tersebut?” Ujar jurnalis portal berita investigasi.org tersebut.

Jawaban Kemenkes yang kita bahas diatas, kemudian ditanggapi oleh penggugat dengan pertanyaan yang lebih mendetail dan menggunakan data resmi, sehingga membuat Kemenkes tampak kewalahan.

Hingga saat ini penggugat masih menunggu jawaban dari Kemenkes secara rinci dan lengkap menggunakan data dan fakta, serta teknologi medis yang di akui keabsahannya.

Atas pernyataan dan data resmi yang di miliki oleh Ted Hilbert, Babeh Aldo lantas memberikan pertanyaan yang kemudian ia sendiri yang menjawabnya.

kenapa pada saat itu di tahun 2017 ada angka kematian yang cukup besar oleh polusi udara, namun kenapa tidak di deklarasikan, diumumkan atau di antisipasi oleh pemerintah? Ya karena hal tersebut tidak ada bisnisnya, dan tidak menghasilkan uang“, tutur Babeh.

Jadi kesimpulan dari hal ini, pemerintah harus bisa membuktikan keadaan luar biasa yang berbahaya itu dengan beberapa hal.(red)

Untuk lebih jelas dan lebih lengkap pembahasan terkait Propaganda Pandemi ini,  silahkan tonton video dibawah ini??? agar pembaca semua tidak gagal paham dan mendapatkan ilmunya secara utuh.

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!