More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bangka Belitung
Berita Indragiri Hilir
Berita Kriminal
Berita Kuansing
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Hiburan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Kabupaten Gunung Kidul
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Karimun
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Lahat
Kabupaten Lahat Online
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Siak
Kesehatan
Kota Batam
Kota Dumai
Kota Manado
Lampung Barat
Maluku
Maluku Utara
Narasi dan Opini
Nusa Tenggara Barat (NTB)
Nusa Tenggara Timur (NTT)
Papua
Provinsi Aceh
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Sejarah
Video
Yogyakarta
INVESTIGASI 86 di Google News

Kebiasaan Orang Kuansing Saat Bermedia Sosial

Sosial media Facebook (sumber : pixabay)

Kuansing • Membahas kebiasaan orang Kuantan Singingi (kuansing) ketika bermedia sosial tentunya akan menjadi sangat menarik dan mungkin bisa saja dianggap konyol bagi warga Kabupaten Kuantan Singingi itu sendiri.

Kuantan Singingi (kuansing) yang dulunya dikenal oleh masyarakat luar daerah kuansing sebagai negeri pencetak tenaga pengajar atau tenaga pendidik.

Tentunya negeri yang memiliki dua aliran sungai besar ini memiliki segudang prestasi dari Sumber Daya Manusia (SDM) nya dimata para tokoh tokoh cendikiawan, sastrawan, budayawan serta para intelektual.

Otomatis hal tersebut menjadikan kabupaten kuantan Singingi (Kuansing) ini terkadang bisa dijadikan sebagai sebuah tauladan bagi daerah-daerah lainnya.

Berkembangnya teknologi yang ada di dunia pada saat ini, tentu sudah menjadi sebuah keharusan bagi setiap warga negara indonesia dan tak ketinggalan, warga kuansing semestinya juga harus ikut andil dalam perkembangan dunia teknologi dan informasi yang ada pada saat ini.

Masyarakat Kuansing kita ini tidak boleh ketinggalan dan kita harus melek dengan perkembangan Teknologi komunikasi dan informasi.

Teknologi yang ada yang makin hari semakin berkembang pesat, hingga saat ini kita telah sampai pada Era serba Internet.

Benda mati berbentuk kotak persegi panjang yang anda genggam saat ini tentunya sebuah perangkat multimedia dan multi fungsi yang bisa menjangkau dan mengakses seluruh informasi publik yang ada di seluruh dunia dalam berbagai bentuk visual.

Tak terkecuali masyarakat daerah kabupaten kuantan Singingi (kuansing) yang tentunya juga siap untuk mengikuti perkembangan zaman dan teknologi informasi dan komunikasi di era internet saat ini.

Seperti halnya sebuah gadget smartphone yang sudah menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia di era internet saat ini.

Tidak bisa kita pungkiri, pada saat ini smartphone telah menjadi sarana untuk bermedia sosial dan berselancar di dunia maya lewat akses internet.

Namun smartphone yang saat ini anda genggam tentunya tidak hanya berfungsi sebagai wadah untuk berkomunikasi saja.

Saat ini smartphone tentunya memiliki multi fungsi, seperti halnya sarana Informasi, sarana Hiburan, dan juga menjadi sarana untuk penunjang kebutuhan dalam melakoni profesi dan pekerjaan kita sehari hari.

Jika kita membahas hal unik dan menarik warga Kabupaten Kuansing pada saat bermedia sosial, dalam analisa penulis, masyarakat kuansing saat ini masih banyak yang kurang bijak dalam bermedia sosial dan mengolah sebuah informasi yang diterima lewat medsos.

Dalam segi menerima informasi dan berita.

Saat ini, sepertinya masih banyak masyarakat kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) yang dengan mudahnya menyimpulkan sebuah Informasi dan Berita, cukup hanya dengan membaca Judul dari Berita tersebut.

Dengan tanpa membaca isi beritanya secara utuh dan tanpa mengkaji isi beritanya, dikhawatirkan banyak warganet kuansing yang tidak memahami isi dari informasi itu serta apa kesimpulan dan nilai positif yang bisa kita dapatkan.

Kekhawatiran kita atas Kurangnya minat membaca di kalangan masyarakat kuansing, tentunya hal itu bisa berpotensi akan bertambahnya sasaran cyber crime, serta tidak tertutup kemungkinan bisa menjadi sebuah sasaran empuk bagi penyebar berita bohong  (hoax), dan tentunya hal itu bisa merugikan kita berkaitan dengan privasi dan data Digital pribadi milik kita.

Para Penyebar berita bohong (hoax) saat ini yang hanya bermodalkan judul dan thumbnail berita yang menarik, tentunya berpeluang besar untuk membuat masyarakat awam mudah dikelabuhi lewat media sosial yang kita gunakan.

Sehingga si penyebar malware dan si pembuat berita hoax akan mendapatkan keuntungan  dari hal tersebut.

Mereka (Cyber Crime) selalu membuat tampilan informasi yang menarik dan menawarkan sebuah penawaran – penawaran lewat link – link Judul berita.

Link sebuah berita yang menarik yang lewat di beranda medsos kita, terkadang sangatlah membuat jari kita gatal untuk mengklik link tersebut, sehingga tanpa kita sadari, kita telah di hipnotis supaya segera mengklik tautan yang isinya berita hoax yang terkadang disusupi oleh malware.

Ya bagi masyarakat yang bijak dalam mengkonsumsi sebuah informasi Berita, tentu dia akan membaca isi dari berita tersebut hingga selesai dan memahami isi beritanya secara seksama.

Mengkomentari Judul Sebuah Berita.

Masih banyak di kalangan warganet yang ada di Kuantan Singingi (Kuansing) yang hanya mengomentari sebuah judul berita, bukan mengomentari isi dari berita tersebut.

Ya meskipun hal tersebut merupakan hak asasi pengguna ketika ia berselancar di media sosial, namun akan menjadi lucu tentunya jika sebuah judul berita dibahas tanpa membahas isi dari berita tersebut.

Masyarakat awam tentu tidak akan mengetahui apa itu judul SEO (Search Engine Optimisation) dan apa itu Judul Halaman Berita yang diterapkan di sebuah website berita.

Judul SEO tentu hanya menggunakan beberapa kata kunci untuk memudahkan pencarian di mesin pencari seperti google.

Jika kita hanya terfokus dengan judul lalu kemudian mengomentari dan membahas judul SEO yang tayang di medsos kita tanpa membahas isi dari berita tersebut.

Tentunya hal tersebut akan menjadi sebuah kebiasaan buruk, sehingga informasi dan ilmu pengetahuan yang disampaikan di dalam berita tersebut berpotensi tidak sepenuhnya bisa kita cerna sehingga membuat kebanyakan masyarakat gagal paham

Seperti sebuah berita dengan judul SEO “Warga Pangean Tersandung Kasus Narkoba Di Kuansing” banyak sekali warga kuansing yang mengomentari judul SEO tersebut.

Coba kita cermati kalimat tersebut, tidak ada yang salah dari kalimat tersebut. Kalimat dari Judul tersebut tentu masih berkaitan dengan isi beritanya dan tidak melanggar kode etik.

Namun jika judul beritanya di ubah menjadi  “warga pangean tersandung kasus narkoba di pekanbaru” hal ini tentu tidak lagi sesuai dengan isi beritanya dan otomatis sudah melanggar ketentuan.

Masyarakat yang seharusnya membahas Isi beritanya dan mengambil sisi positifnya, eh malah membahas judul SEO yang mereka pikir itu salah.

Masyarakat awam tentu tidak akan tahu bagaimana membuat judul berita yang SEO dengan menggunakan beberapa kata kunci agar tidak bertabrakan dengan website yang lain dengan isi berita yang sama.

Berkomentar dengan gaya bahasa daerahnya sendiri.

Hal unik selanjutnya adalah ketika masyarakat kuantan Singingi (Kuansing) memberikan komentar dengan gaya penulisan bahasa daerahnya sendiri.

Tidak sulit tentunya untuk menebak warga kuansing yang berkomentar di grup – grub Daerah Kuansing di platform Facebook.

Mereka (penduduk asli Kuansing) yang berasal dari daerah dan kecamatan yang ada di kabupaten Kuansing, sangatlah mudah untuk ditebak, cukup hanya memperhatikan bahasa penulisan dan logat yang digunakan pada saat dia memberikan sebuah komentar dan membuat sebuah postingan kata-kata, namun penulisan dan gaya bahasanya itu hanya bisa dianalisa hanya pada sebagian warganet saja.

Kebanyakan warga kuansing umumnya ketika berkomentar dan membuat status di Facebook, kalimat dan kata katanya mempunyai ciri khas tersendiri dalam penulisan.

Orang teluk kuantan, Orang Baserah, Orang Pangean, lubuk jambi, Inuman, kari, sentajo dan daerah lainnya mempunyai karakter dan cengkok bahasa tersendiri pada saat berkomunikasi lewat media sosial.

Hal ini menandakan keberagaman bahasa dan kekayaan budaya yang ada di kabupaten kuantan Singingi (Kuansing) yang tentunya tidak dapat kita temui di daerah-daerah lain di luar kabupaten kuantan Singingi.

Hal tersebut hanya bisa anda temukan di Kabupaten ku tercinta yakni kabupaten kuantan Singingi (Kuansing).

Ayo! Masyarakat kuansing marilah kita bijak dalam bermedia sosial dan bijak dalam mengelola informasi.

Jangan mudah percaya terhadap sebuah informasi dan Berita yang beredar di media sosial, medsos saat ini telah menjadi sebuah wadah bagi Dunia Maya.

Sebuah Dunia Digital berbentuk Visual yang  tidaklah nyata, namun jika kita lengah, tentunya kita bisa menjadi korban di dalam dunia maya tersebut dan itu semua adalah nyata.

Itulah Dunia Maya, sebuah Dunia/alam yang tidak nyata namun bisa berpengaruh besar terhadap dunia yang nyata.(adra)

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!