More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bantul
Batam
Bengkulu Utara
Berita Kriminal
Blitar
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Garut
Gunung Kidul
Halmahera Selatan
Halmahera Tengah
Hiburan
Iklan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Jayapura
Kabupaten Bengkalis
Kabupaten Buru
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Karimun
Kesehatan
Kota Dumai
Kota Magelang
Kota Manado
Kota Semarang
Labuhan Batu
Maluku Tenggara
Merangin
Narasi dan Opini
Papua
Pekanbaru
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Maluku
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Provisi Maluku Utara
Sejarah
Sleman
Tanggamus
Ternate
Tidore
Timor Tengah Selatan
Trenggalek
Video
Way Kanan
Yogyakarta
Yogyakarta

Fraksi NasDem Soroti Pemerintahan Buce Lioe-Army Konay: “Aneh Tapi Nyata, Pembangunan Mandek!”

TTS, INVESTIGASI86.COM– Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) di bawah kepemimpinan Bupati Buce Lioe dan Wakil Bupati Army Konay mendapat kritik tajam dari Fraksi Partai NasDem DPRD TTS. Ketua Fraksi NasDem, Hederikus Babys, menyatakan bahwa hingga memasuki triwulan kedua tahun anggaran 2025, belum terlihat adanya pelaksanaan program pembangunan yang nyata dari pemerintahan baru tersebut.

“Pemerintah yang baru dilantik beberapa bulan lalu belum menunjukkan efek pembangunan yang signifikan,” tegas Babys kepada media ini, Rabu (16/7/2025).

Menurutnya, ketidakhadiran program nyata di lapangan menunjukkan lemahnya komitmen pemerintahan Buce-Army dalam mengeksekusi anggaran yang telah ditetapkan dalam APBD.

“Ini sudah lewat triwulan pertama dan kita masuk triwulan kedua, tapi belum ada program yang dilaksanakan. Bahkan, pembahasan soal RT/RW sebagai landasan pembangunan pun belum dilakukan. Padahal, menurut aturan, setelah beberapa bulan dilantik, semua itu sudah seharusnya diputuskan dan dijalankan,” lanjut Babys.

Babys juga menyoroti kebiasaan Bupati yang lebih banyak melakukan perjalanan ke luar daerah untuk melobi anggaran pusat, sementara pelaksanaan APBD daerah justru tidak dijalankan dengan baik.

“Kalau APBD yang sudah ditetapkan saja belum dilaksanakan, lalu kenapa pergi lobi ke pusat lagi? Pemerintah sekarang aneh tapi nyata. Tahun anggaran tinggal beberapa bulan lagi, tapi progres pembangunan nihil,” kritiknya.

Ia juga mengkhawatirkan potensi terjadinya SILPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) yang besar pada akhir tahun, mengingat waktu yang tersisa semakin sempit dan banyak kegiatan akan terganggu dengan persiapan Hari Kemerdekaan RI yang semakin dekat.

“Sebentar lagi kita fokus ke perayaan kemerdekaan, itu pasti menghambat program. Kapan tender dilakukan, kapan sanggahan, kapan pelaksanaan kegiatan? Ini semua harus jelas,” ujar Babys dengan nada kecewa.

Sebagai wakil rakyat, Babys menegaskan kekecewaannya terhadap gaya kepemimpinan Buce-Army yang menurutnya terlalu sibuk dengan kegiatan seremonial tanpa ketegasan dalam pelaksanaan program-program pembangunan.

“Saya sangat kecewa. Pemerintah ini terlalu banyak seremonial tapi tidak ada ketegasan untuk melaksanakan kegiatan yang sudah ditetapkan dalam APBD. Ini bukan gaya kepemimpinan yang kita harapkan,” tutup Heba Babys.

 

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!