BOKING, INVESTIGASI86.COM – Sebuah langkah nyata dalam memperkuat gerakan literasi kembali terjadi di pelosok Timor Tengah Selatan (TTS). Taman Baca Masyarakat (TBM) Cendana Baus, yang berlokasi di Desa Baus, Kecamatan Boking, menerima bantuan berharga dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI). Bantuan tersebut berupa satu unit rak buku dan sekitar 1.500 eksemplar buku bacaan dengan berbagai genre dan kategori.
Bantuan ini disampaikan langsung melalui program dukungan literasi yang digagas oleh Perpusnas RI bersama Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Kabupaten TTS. Seprianus A.E. Tamonob, S.Pd., selaku pengelola TBM Cendana Baus, menyampaikan apresiasi dan rasa syukur yang mendalam atas dukungan tersebut.
“Bantuan ini lebih dari sekadar buku. Ini adalah simbol kehadiran negara dan perhatian nyata terhadap masyarakat di daerah terpencil yang haus akan akses ilmu pengetahuan,” ujar Seprianus dalam wawancara pada Rabu, 17 Juli 2025.
TBM Cendana Baus, yang sejak awal berdiri dijalankan secara swadaya dan penuh dedikasi oleh masyarakat setempat, kini mendapatkan suntikan semangat baru. Rak buku yang kini berdiri kokoh dan 1.500 buku yang memenuhi ruang baca menjadi magnet baru bagi anak-anak dan warga untuk kembali berkumpul, membaca, dan belajar bersama.
“Kami merasa sangat terbantu dan semakin termotivasi untuk terus bergerak. Bantuan ini menyadarkan kami bahwa kami tidak sendiri dalam perjuangan literasi,” lanjut Seprianus.
Ia juga menekankan bahwa keberadaan TBM bukan sekadar menyediakan buku, tetapi menjadi ruang interaksi, edukasi, dan harapan—terutama bagi generasi muda yang haus akan bacaan berkualitas.
Tak hanya Perpusnas RI, peran aktif Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Kabupaten TTS juga diapresiasi dalam mendorong kemajuan TBM di pelosok. Menurut Seprianus, kolaborasi yang terbangun selama ini sangat strategis untuk memastikan TBM tetap berjalan dan terus berkembang.
“Saya berharap kerja sama ini bisa terus ditingkatkan dalam bentuk program literasi lain, pelatihan relawan, hingga pengembangan TBM berbasis teknologi. Kami butuh dukungan berkelanjutan agar bisa menjangkau lebih banyak masyarakat,” ujarnya.
Seprianus juga mengajak semua pihak, baik lembaga pemerintah, komunitas, maupun individu, untuk ikut berperan serta dalam gerakan literasi ini. Ia percaya bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah-langkah kecil, seperti mendonasikan buku, menjadi relawan baca, atau sekadar mengajak anak-anak datang ke TBM.
Di akhir pernyataannya, Seprianus menegaskan komitmennya untuk menjaga dan memaksimalkan bantuan yang telah diterima. Ia mengungkapkan bahwa fasilitas yang ada akan digunakan sebaik-baiknya untuk menciptakan lingkungan literasi yang hidup dan berkelanjutan.
“Saya berkomitmen untuk merawat fasilitas ini, menjaga semangat literasi tetap menyala, dan memastikan bahwa buku-buku ini tidak hanya tersimpan rapi, tetapi dibaca dan dimaknai,” pungkasnya.
Dengan bantuan ini, TBM Cendana Baus kini melangkah dengan harapan baru. Sebuah langkah kecil, namun penuh makna, menuju masyarakat TTS yang lebih literat, kritis, dan berdaya.