More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bantul
Batam
Berita Kriminal
Blitar
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Garut
Gunung Kidul
Halmahera Selatan
Halmahera Tengah
Iklan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Jayapura
Kabupaten Buru
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Karimun
Kesehatan
Kota Dumai
Kota Magelang
Kota Manado
Kota Semarang
Labuhan Batu
Maluku Tenggara
Merangin
Narasi dan Opini
Papua
Pekanbaru
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Maluku
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Provisi Maluku Utara
Sejarah
Sleman
Tanggamus
Ternate
Tidore
Timor Tengah Selatan
Trenggalek
Video
Way Kanan
Yogyakarta
Yogyakarta

“Doni Tanoen Kritik Keras Pemda TTS: Tak Ada Aksi Cepat untuk Korban Longsor”

SoE, Investigasi86.com— Ketua Forum Pemerhati Demokrasi Timor (FPDT), Done Tanoen, SE, mendesak Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) untuk segera mengambil langkah konkret dan terstruktur dalam menangani dampak bencana alam, khususnya longsor yang melanda Desa Oeleu, Kecamatan Toianas, baru-baru ini.

Menurut Done, langkah pertama yang harus dilakukan pemerintah daerah saat terjadi bencana adalah proses evakuasi dan penyelamatan warga terdampak. Ia menekankan bahwa keselamatan nyawa masyarakat merupakan prioritas utama yang tidak bisa ditunda.

“Pemda TTS harus bertindak cepat. Evakuasi dan penyelamatan korban adalah langkah paling awal dan mendesak. Jangan sampai ada warga yang terjebak atau terluka tapi tidak tertolong karena kelambanan birokrasi,” tegas Done saat diwawancarai di SoE, Sabtu (11/5/2025).

Done menjelaskan, dalam situasi darurat seperti ini, Pemda TTS harus:

Melakukan evakuasi massal dari wilayah rawan bencana ke lokasi yang aman.

Menggerakkan tim SAR dan tenaga medis untuk menyelamatkan warga yang terjebak maupun terluka.

Menyiapkan posko darurat di lokasi pengungsian dengan pelayanan kesehatan dan logistik dasar.

Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat

Setelah evakuasi, perhatian harus difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang kehilangan tempat tinggal:

Penyediaan makanan dan air bersih, untuk menjamin tidak terjadi kelaparan atau wabah penyakit.

Tempat perlindungan sementara, yang layak, aman, dan manusiawi.

Layanan psikososial, terutama bagi anak-anak dan lansia yang terdampak secara mental.

“Jangan hanya bangun tenda dan berikan mie instan. Pemulihan pasca-bencana harus holistik, manusiawi, dan berkelanjutan,” ujarnya dengan nada kritis.

Done juga menyoroti pentingnya pendataan korban dan dampak secara akurat dan transparan. Menurutnya, tanpa data yang valid, penanganan akan salah sasaran dan berpotensi memicu kecemburuan sosial.

“Data korban harus real time, akurat, dan dipublikasikan. Ini menyangkut kredibilitas pemerintah daerah dalam menangani bencana,” katanya.

Done  juga mendorong Pemkab TTS untuk tidak bekerja sendiri. Koordinasi lintas sektor dengan BPBD, TNI-Polri, Dinas Sosial, hingga relawan kemanusiaan harus dimaksimalkan. Peran aktif pemerintah desa dan kecamatan pun tidak boleh diabaikan.

“Pemdes Oeleu dan Kecamatan Toianas harus menjadi garda terdepan. Jangan hanya menunggu perintah dari atas, tetapi proaktif mengoordinasikan kebutuhan dan data korban,” tandasnya.

Done menilai bahwa respons pemerintah sejauh ini belum cukup signifikan. Oleh karena itu, pihaknya akan terus mengawal dan mendesak agar Pemda TTS bertindak lebih cepat, tepat, dan berpihak pada korban.

“Bencana bukan sekadar musibah, tapi ujian nyata bagi kepekaan sosial dan kualitas kepemimpinan daerah. Kami ingin Pemda hadir bukan hanya secara simbolik, tapi dengan aksi nyata,” tutup Done Tanoen.

 

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!