SoE, INVESTIGASI86.COM— Kemacetan lalu lintas di sekitar kawasan Pasar Inpres Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur, semakin parah dari hari ke hari. Penyebabnya tak lain karena jumlah kendaraan roda dua dan roda empat yang terus bertambah sehingga badan jalan utama makin sempit, diperparah parkir sembarangan di pinggir jalan.
Guna mengatasi masalah ini, Dinas Perhubungan Kabupaten TTS telah mengambil langkah awal dengan membersihkan area di belakang (sonaf) rumah jabatan Bupati TTS. Lokasi tersebut dipersiapkan untuk dijadikan tempat parkir kendaraan roda dua dan roda empat.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten TTS, Apolos Banunaek, saat ditemui media ini di ruang kerjanya pada Senin (23/06/2025).
“Sebagai solusinya, kita sudah bersihkan lokasi di depan Pasar Inpres itu sebagai tempat parkir kendaraan roda dua maupun roda empat,” jelas Banunaek.
Menurutnya, selain menjadi lokasi parkir, area tersebut juga direncanakan untuk dimanfaatkan sebagai sentra kuliner pada malam hari. Meski proyek pembangunan masih dalam tahap perencanaan, pembersihan dilakukan lebih dahulu agar kemacetan yang kian parah dapat segera terurai.
Ke depan, Dinas Perhubungan TTS juga berencana menyediakan tempat parkir yang lebih representatif dan dikelola secara profesional. Hal ini bukan hanya untuk menata kendaraan, tetapi juga sebagai salah satu upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi parkir kendaraan.
Selain kemacetan di sekitar Pasar Inpres, masalah lain yang menjadi perhatian serius adalah keberadaan terminal bayangan di lokasi Pertanahan Lama. Kawasan ini kerap digunakan kendaraan umum sebagai terminal tidak resmi yang memicu kemacetan berkepanjangan.
Banunaek mengakui, persoalan terminal bayangan sudah berlangsung lama, dari masa kepemimpinan terdahulu hingga sekarang, tanpa solusi tuntas. Hal ini juga dipengaruhi keterbatasan daya tampung Terminal Kota Soe yang hanya mampu memuat 22 kendaraan roda empat, sementara jumlah kendaraan terus meningkat.
Sebagai langkah strategis, Banunaek menjelaskan, Kabupaten TTS membutuhkan tambahan terminal tipe C untuk menampung kendaraan umum, khususnya bus pedesaan.
Pihaknya telah menjalin komunikasi intens dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten TTS terkait rencana pembangunan terminal tipe C di kawasan Oenali, tepatnya di atas lahan milik dinas tersebut.
“Kalau kita sudah punya terminal, kendaraan bisa dibagi. Kendaraan dari arah timur berhenti di Oenali, termasuk dari Kuanfatu. Sementara yang dari selatan berhenti di Terminal Haumeni, sehingga yang masuk kota hanya kendaraan kota dan kendaraan pribadi,” terang Banunaek, yang sebelumnya menjabat Kabag Keuangan Setwan TTS.
Langkah-langkah penataan ini diharapkan segera direalisasikan agar kemacetan di pusat Kota Soe berkurang dan masyarakat dapat beraktivitas dengan lebih nyaman.
Kalau ingin, saya bisa bantu membuat versi ringkas untuk media sosial atau selebaran publik.