Batam _ Kepri
Proyek SPAM di Pulau Seraya Kelurahan Batu Legong Bulang senilaiĀ Rp 7.078,521,060.00 dan Pulau Nguan kelurahan Galang baru Galang senilai Rp 8.966.051.640 yang merupakan ABPD murni Pemko Batam.
“Kedua proyek tersebut diduga sarat penyimpangan dan berbau korupsi, selama pekerjaan bahwa pipa yang digunakan diduga tidak sesuai dengan standard SNI dan juga ketebalan pipa yang digunakan diduga ada tidak sesuai dengan pesanan barang di perjanjian kontrak.” Ujar salah seorang aktivis
Salah seorang tokoh masyarakat pulau nguan mengatakan pembangunan proyekĀ SPAM di pulau nguan diduga asal jadi dimana pipa yang digunakan diduga tidak sesuai spek.
Bayangkan air yg sudah digunakan warga selama ini masih ada berbau karat. Walaupun warga senang karena sudah membutuhkan air bersih dan tidak lagi tergantung air hujan, namun aliran airnya masih sering macet dan juga masih ada bau karat walaupun bisa dikonsumsi.
“Yang perlu dipertanyakan apa sesuai standard SNI pipa yang digunakan dan apa sesuai dengan harga satuan, jangan-jangan ada bermain antara kontraktor dengan oknum pejabat CKTR Batam.” Ungkapnya
Ketua LSM Tipikor Albert mengatakan, proyek SPAM dipulau nguan dan seraya perlu diselidiki pihak penegak hukum seperti kejaksaan karena diduga ada berbau korupsi. Proyek yang bernilai Rp 15 miliar lebih harus perlu diusut karena tidak sesuai spek.
Kami sudah meninjau proyek tersebut di pulau nguan Galang, memang banyak kejanggalan termasuk pipa yang digunakan mereka dan juga pekerjaan nya diduga asal jadi. Patut kita curigai adanya permainan oknum pejabat CKTR dengan rekanan.
“Waktu dekat ini, kami ikut melaporkan kepihak penegak hukum supaya diusut proyek SPAM tahun 2023 yang berasal dari APBD Pemko Batam.” Tegasnya
Sekjen LSM Alarm Indonesia Ucok menegaskan supaya diusut segera proyek SPAM yang ada di pulau nguan dan pulau seraya diduga ada penyimpangan dan berbau korupsi. Pipa yang digunakan diduga tidak sesuai standard SNI atau tidak sesuai spek.
“Proyek yang bernilai Rp 15 miliar itu harus diusut oleh pihak kejaksaan dan waktu dekat ini bakal kami laporkan. Kita mendukung pemko Batam dalam pembangunan proyek SPAM yang berada di dua pulau karena masyarakatnya sudah bisa menikmati air bersih dan tidak tergantung air hujan lagi. Namun dari sisi lain, proyek SPAM itu diduga ada tidak beres dalam hal pekerjaan nya.” Jelasnya
Sekjen LSM Perintis Dirza ikut menyoroti pembangunan proyek SPAM yang berada dipulau nguan dan seraya yang menelan biaya Rp 15 miliar lebih tahun 2023 yang lau. Selama berjalannya proyek tersebut diduga banyak kejanggalan termasuk pipa yang digunakan.
“Perlu dipertanyakan apa sesuai spek atau tidak sesuai isi perjanjian kontrak dalam pekerjaan. Mendukung langkah rekan LSM lain yang ikut mengusut pembangunan proyek SPAM tersebut. Hal itu bakal akanĀ dilaporkan ke pihak penegak hukum sesuai data-data yangĀ dikumpulkan dari berbagai narasumber.” Paparnya (Samaria)