Riau – Peredaran rokok diduga ilegal semakin marak di Provinsi Riau khusus nya wilayah Duri kecamatan Mandau kabupaten Bengkalis. Sejumlah produk rokok baru baik dari Pulau Jawa maupun dari Pulau Batam, dilaporkan beredar luas di Kota Pekanbaru dan kota Duri hingga ke pelosok desa dan Pemukiman warga sampai di perkebunan kelapa sawit.
Temuan ini bermula dari informasi masyarakat sekitar toko Dini (Sirait) kepada wartawan yang ada di sekitar Kota Duri Bertempat nya di lintas Duri Dumai di Km 14 kulim, Wartawan mendapatkan informasi dari masyarakat yang berada tidak jauh dari toko Dini (Sirait) yang di Duga menjual atau menyebarkan rokok Ilegal Seperti Exsid bold,68 Bold,RC bold dan lain lain.” Ungkap masyarakat.
Masyarakat mengungkapkan kepada Media, bahwa adanya kejanggalan pada pita cukai yang terpasang di bungkus rokok tersebut. Rabu (27/08/2025)
Kemudian wartawan yang melakukan investigasi menemukan ketidaksesuaian antara jenis pita cukai dan isi produk rokok.
“Lihat cukainya, tertulis SKT atau Sigaret Kretek Tangan, tapi isi rokoknya jelas buatan mesin yaitu Rokok Bold. Seharusnya, produk seperti ini menggunakan pita cukai SKM (Sigaret Kretek Mesin). Ini tidak sesuai,” ujarnya kepada media.
Sebagaimana di ketahui, pita cukai SKT memiliki tarif lebih rendah karena diproduksi secara manual dan banyak menyerap tenaga kerja, sementara SKM dikenakan tarif lebih tinggi karena diproduksi dengan mesin.
Menindaklanjuti temuan itu, sejumlah wartawan menyurati Kl Bea Cukai yang ada di Dumai untuk meminta konfirmasi langsung terkait dugaan penyalahgunaan pita cukai pada produk rokok Ilegal.
“Memang benar, ada nya ketidaksesuaian antara pita cukai dengan produk rokok yang beredar. Rokok-rokok ini diperkirakan ilegal.” Ujarnya, Rabu (27/08/2025)
Dalam beberapa bulan terakhir, rokok-rokok bermerek baru dengan harga miring mulai banyak ditemukan di berbagai kedai di Riau. Harga yang sebelumnya berada di kisaran Rp16.000 hingga Rp17.000 per bungkus, kini sudah naik menjadi Rp20.000. Harga ini jauh di bawah rokok legal sejenis yang dijual di atas Rp36.000 per bungkus.
“Sekarang harga rokoknya naik, Bang. Sudah Rp20.000 di Jalan lintas Dumai tepat nya jalan Duri Km14 kulim. Ada yang bungkusnya biru, ada juga hitam,” kata seorang Masyarakat kepada wartawan.
Rokok-rokok ini diduga kuat masuk melalui jalur distribusi tersembunyi. Modus peredarannya menggunakan Sembako,minuman botol dan Gelas dan ada juga pakai tas ransel atau tas kecil berisi 15 hingga 20 slof rokok, yang diantarkan langsung ke Toko Dini (Sirait) dan toko Dini menjual ke warung-warung terdekat atau sekitarnya dengan harga lebih murah dibanding rokok Resmi.
Eriyanto Sidabutar
