More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bantul
Batam
Berita Kriminal
Blitar
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Garut
Gunung Kidul
Halmahera Selatan
Halmahera Tengah
Hiburan
Iklan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Jayapura
Kabupaten Bengkalis
Kabupaten Buru
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Karimun
Kesehatan
Kota Dumai
Kota Magelang
Kota Manado
Kota Semarang
Labuhan Batu
Maluku Tenggara
Merangin
Narasi dan Opini
Papua
Pekanbaru
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Maluku
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Provisi Maluku Utara
Sejarah
Sleman
Tanggamus
Ternate
Tidore
Timor Tengah Selatan
Trenggalek
Video
Way Kanan
Yogyakarta
Yogyakarta

Darurat Demokrasi, AMM Kobarkan Jihad Demokrasi Di Depan KPUD Maluku Utara Desak Hentikan Rekapitulasi Penghitungan Suara

Ternate _ Maluku Utara
Aliansi Masyarakat Muslim Maluku Utara (AMM Malut), kembali gelar aksi demontrasi dengan tagline Jihad Demokrasi, di depan kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Malut Senin (02/12/2024).

Aksi yang digelar itu guna menyampaikan aspirasi terkait dugaan kecurangan dan keculasan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub), yang diduga dilakukan oleh pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Malut nomor urut 4 Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe.

Pantauan media ini, ratusan massa aksi tersebut berkumpul di depan Masjid Raya Al-Munawwar Kota Ternate, sebelum melakukan longmars  menuju titik aksi kantor KPUD Malut, di kompleks Dakomib, Kelurahan Kota Baru Kecamatan Ternate Utara.

Setelah tiba di depan kantor KPUD Malut Iki salah satu orator aksi dalam orasinya menyampaikan bahwa, pemilihan gubernur Malut yang semula diharapkan berjalan sesuai dengan nilai-nilai demokrasi, ternyata telah dirusak oleh segelintir orang yang tidak bertanggung jawab sehingga menimbulkan keresahan ditengah-tengah publik Malut.

Menurut Iki, dalam proses Pilgub Malut pada 27 November 2024 lalu, terindikasi terjadi berbagai kecurangan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu, sehingga mencederai proses demokrasi serta memasung hak-hak politik warga Malut.

Berbagai intimidasi, Money Politik, Kecurangan di tingkat KPPS hingga keberpihakan pejabat daerah kepada calon tertentu pun telah dimainkan secara terstruktur, sistematis dan masif, sehingga asas pemilu sebagai sarana kedaulatan rakyat pun tidak lagi menjadi sesuatu yang penting bagi para pemangku kepentingan,”Tegasnya.

Oleh karena itu kehadiran mereka di depan kantor KPUD Malut ini, dengan tujuan untuk menyampaikan aspirasi mereka, sebagai pengingat dan semata-mata untuk mengingatkan kepada komisioner KPUD Malut dan jajarannya, agar memperhatikan dengan cermat atas kecurangan Pilgub, yang dilakukan oleh salah satu pasangan calon Cagub-Cawagub Malut periode 2024-2029 tersebut.

Selain itu dirinya juga meminta kepada  GAKUMDU, KPUD dan BAWASLU Malut, agar memanggil dan memeriksa Pj Gubernur Malut dan Pj Sekda Malut yakni, Samsuddin A. Kader, M.Si dan Abubakar Abdullah, atas dugaan keterlibatan mereka dalam memenangkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur tertentu,” tegasnya.

Adapun tuntutan mereka dalam aksi demontrasi tersebut diantaranya 1. Sebagai warga masyarakat Moloku Kie Raha, kami menuntut kepada aparat dan penyelenggara agar tidak membatasi penyampaian aspirasi politik kami
2. Kami mendesak KPUD Malut untuk menghentikan seluruh proses rekapitulasi perhitungan suara hingga BAWASLU Malut, memproses laporan kecurangan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Malut tahun 2024
3. Kami Aliansi Masyarakat Muslim Maluku Utara, dengan ini menyatakan Malut mengalami darurat demokrasi
4. Kami siap berkoordinasi dengan aparat penegak hukum terutama TNI/Polri, agar aspirasi politik kami dalam rangka mencari keadilan dapat terpenuhi,” (Maun)

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!