OE’EKAM, INVESTIGASI86.COM– Legislator Fraksi Partai Perindo DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Drs. Yoram Nakamnanu, MM, menaruh perhatian serius terhadap kebutuhan air bersih masyarakat Desa Oeekam, Kecamatan Amanuban Timur. Ia bersama staf Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman (PRKP) TTS turun langsung meninjau proyek perluasan jaringan perpipaan di Dusun A dan B, Desa Oeekam, pada senin (22/9/2025).
Proyek yang menggunakan anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2023 senilai Rp79 juta itu hingga kini belum memberikan manfaat nyata bagi warga setempat. Faktanya, meski jaringan perpipaan telah dibangun, air bersih belum mengalir ke rumah-rumah penduduk.
> “Dalam kesempatan ini saya tegaskan kepada staf PRKP TTS agar segera dilakukan serah terima aset kepada PDAM SoE untuk ditindaklanjuti. Jangan biarkan proyek ini terbengkalai, apalagi menyangkut kebutuhan dasar masyarakat,” tegas Yoram di lokasi peninjauan.
Dalam inspeksi tersebut, Yoram bersama tim menemukan sejumlah permasalahan teknis. Sedikitnya ada lima titik perpipaan yang mengalami kerusakan sehingga menghambat distribusi air bersih. Hal ini berdampak langsung terhadap layanan air bersih di Desa Oeekam, yang hingga kini belum dirasakan masyarakat meski anggaran telah digelontorkan.
Kepada pihak PDAM SoE, melalui Kepala Unit PDAM Amanuban Timur, Yoram mendesak agar segera melakukan perbaikan di titik-titik yang bermasalah. Ia juga meminta agar pelayanan air bersih untuk pelanggan dimaksimalkan.
> “Minimal satu minggu sekali masyarakat harus mendapat aliran air bersih. Jangan sampai jaringan ada tapi air tidak mengalir. Ini sama saja buang-buang uang negara,” ujarnya lantang.
Menurut Yoram, kebutuhan air bersih adalah hal mendesak yang tidak bisa ditawar. Karena itu, ia menekankan bahwa anggaran yang sudah dikeluarkan sebesar Rp79 juta harus benar-benar memberi manfaat langsung kepada masyarakat, bukan sekadar proyek tanpa hasil.
“Kalau anggaran sebesar ini tidak bermanfaat, lalu untuk apa dibangun? Saya minta PRKP segera lakukan serah terima aset supaya bisa dimanfaatkan PDAM. Jangan ada alasan lagi,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, masyarakat Desa Oeekam masih menghadapi kesulitan akses air bersih. Warga hanya mengandalkan sumber air seadanya dan harus menempuh jarak cukup jauh untuk mendapatkannya. Kondisi ini menimbulkan keluhan karena jaringan perpipaan yang dibangun justru belum difungsikan.
Salah satu warga, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan kekecewaannya.
> “Kami sangat berharap dengan adanya jaringan pipa ini bisa membantu kami, tapi sampai sekarang tidak ada air. Kalau bisa cepat diperbaiki supaya kami tidak kesulitan lagi,” tuturnya.
Peninjauan lapangan ini menjadi alarm bagi pemerintah daerah, khususnya PRKP TTS dan PDAM SoE, agar tidak menunda-nunda penyelesaian persoalan air bersih di Desa Oeekam. Masyarakat berharap dengan adanya desakan dari DPRD, proyek yang sempat mangkrak ini segera diaktifkan, sehingga kebutuhan dasar air bersih bisa terpenuhi.