Bali, INVESTIGASI86.COM – Pemerintah Kabupaten Belu menandatangani tujuh perjanjian strategis dengan Provinsi Jiangxi, Tiongkok, guna memperkuat kerja sama di bidang pendidikan, pariwisata, dan budaya. Penandatanganan berlangsung di Gedung Widyatula Politeknik Pariwisata Bali, menandai langkah maju kolaborasi lintas negara yang juga melibatkan Provinsi Bali.
Kerja sama ini difokuskan pada pengembangan sumber daya manusia berdaya saing global. Beberapa program unggulan yang diluncurkan antara lain pendirian China Center sebagai pusat pembelajaran bahasa Mandarin, dan International Vocational Training Center untuk pelatihan kepariwisataan berstandar internasional.
Tak hanya itu, Chinese Crazy Practical Training Base juga diluncurkan sebagai pusat pelatihan masakan otentik Tiongkok yang bertujuan memperkaya keterampilan kuliner sekaligus mempererat pertukaran budaya.
Program pertukaran pelajar dan dosen, pelatihan bahasa, serta sertifikasi kepariwisataan menjadi bagian dari agenda utama. Kerja sama riset antara lembaga akademik di Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Jiangxi turut difokuskan pada pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Promosi lintas budaya juga akan digencarkan melalui pertunjukan seni, pameran budaya, dan kuliner khas sebagai upaya mempererat hubungan masyarakat kedua negara.
Bupati Belu, Willybrodus Lay, SH, menegaskan pentingnya kerja sama ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kapasitas sumber daya manusia, khususnya di wilayah perbatasan. “Inisiatif ini menjadi tonggak penting dalam meningkatkan daya saing masyarakat Belu di tingkat nasional dan internasional,” ujarnya.
Menurut Lay, penguasaan bahasa Mandarin menjadi krusial mengingat intensitas interaksi masyarakat Belu dengan komunitas Tiongkok di Timor Leste. “Dengan China Center, masyarakat perbatasan akan mendapat bekal bahasa yang strategis untuk dunia kerja dan jejaring global,” tambahnya.
Sementara itu, Xiong Kongjun, Deputi Menteri Departemen Propaganda Provinsi Jiangxi, menyatakan komitmennya dalam mendukung kelancaran implementasi program. “Kami akan terus melakukan evaluasi dan koordinasi dengan mitra di Bali dan NTT untuk menjamin keberhasilan kerja sama ini,” tegasnya.
Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya memperkuat sektor pendidikan dan pariwisata, tetapi juga membangun jembatan budaya dan ekonomi yang berdampak luas bagi masyarakat di kedua negara.