More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bangka Belitung
Berita Indragiri Hilir
Berita Kriminal
Berita Kuansing
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Hiburan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Kabupaten Gunung Kidul
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Karimun
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Lahat
Kabupaten Lahat Online
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Siak
Kesehatan
Kota Batam
Kota Dumai
Kota Manado
Lampung Barat
Maluku
Maluku Utara
Narasi dan Opini
Nusa Tenggara Barat (NTB)
Nusa Tenggara Timur (NTT)
Papua
Provinsi Aceh
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Sejarah
Video
Yogyakarta
INVESTIGASI 86 di Google News

Ketua DPW KPK Tipikor Kalsel mempertanyakan Atlit Asal HSS Nekat Berangkat Dengan Uang Sendiri, Kemana Kormi Dan APPSBI Kalsel?

KalselKetua DPW KPK Tipikor Kalsel mempertanyakan Atlit pencak silat Asal Hulu sungai selatan Nekat Berangkat Dengan Uang Sendiri, Kemana Kormi Dan APPSBI Kalsel?

Nekat berangkat dari daerah, sepasang suami istri yang biasa di panggil JN (suami) dan sang istri biasa di panggil Ibu TN yang sangat kental dengan budaya daerah yaitu, yang sama-sama hobi Beladiri pencak silat tradisional yaitu (Kuntau).

Keseharian mereka berprofesi sang suami biasa di panggil Bang Djohan bekerja serabutan (Wiraswasta) dan sang istri berprofesi sebagai seorang pengajar di salah satu sekolah dasar di kampung mereka HULU SUNGAI SELATAN tepatnya di Kota Kandangan.

Mereka berdua nekad berangkat ke Palembang menggunakan biaya sendiri untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional yang setara dengan PON.

Dikarenakan mereka mendapat undangan kehormatan, tapi dalam hal ini pihak terkait KORMI Kabupaten Hulu sungai selatan dan APPSBI Provinsi yang sebagai induk organisasi Silat budaya kurang begitu respon dengan itikad baik mereka berdua untuk mengharumkan nama daerah Hulu sungai selatan.

Dengan tekad mereka yang bulat mereka tetap berangkat untuk mengikuti Pekan Olahraga tersebut walaupun dengan biaya sendiri, demi membawa nama harum daerah mereka Hulu Sungai Selatan dan menyalurkan hobi mereka yaitu Silat Budaya.

Pada saat Ketua KPK Tipikor kalsel mengkonfirmasi kepada Ketua APPSBI Kalsel Supri Mulyono yang bersangkutan mengatakan bahwa “Atlit pencak silat yang diturunkan sesui hasil seleksi dari Yang dikirim ke FORNAS adalah HASIL Seleksi FORDA Kalsel Sedangkan yang bersangkutan tidak ikut Seleksi FORDA Kalsel”

Lalu mungkin yang bersangkutan minta diundang secara khusus nah hal tersebut bukan ranah kami di Pemprov APPSBI Kalsel” ujarnya dalam isi Wa Supri kepada Ketua KPK Tipikor Kalimantan Selatan.

Ditempat terpisah Ketua Kormi Hulu Sungai Selatan H. Kartoyo mengatakan silahkan konfirmasi ke Kormi Provinsi! saya melihat adanya kejanggalan dalam pengelolaan Anggaran dana Atlit APPSBI Kalsel.

Sesui dengan isi percakapan WA Ketua APPSBI Kalsel mengatakan tidak pernah pegang anggaran dari uang APBD dan yang bersangkutan mengatakan semua dari kantong pribadi sejak merintis untuk APPSBI Kalsel” ujarnya.

Ketua Kormi HSS dan APPSBI Provinsi sudah ditelpon oleh Atlit yang dapat undangan kusus tapi tidak ada respon dari kedua organisasi tempatnya bernaung hingga detik detik akhir Suami istri Nekat berangkat dengan biaya sendiri.

Hasilnya dalam pertandingan Bang JN sebagai atlit pencak silat mendapatkan Medali Emas dan Ibu TN sang Istri juga mendapatkan medali Perunggu, saya terenyuh dengarnya ujar Ketua KPK Tipikor Kalsel Drs. Eka Adi Putra pada awak media.

Kenapa perang di medan perang untuk harumkan nama daerah harus di sia siakan? Bahkan tahun lalu di Samarinda atlit harus tidur di Masjid, sangat memilukan, tolong penegak hukum dalam hal ini Kejaksaan dan Kepolisian bisa telusuri anggaran atlit ini kemana..?? (Irwan)

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!