“Apalah daya seorang petugas partai”
Bukan jendral,bukan pemilik partai,bukan kiyai ataupun ulama, aku hanyalah seorang petugas partai yang tidak bisa berbuat atas kehendakku.
“Apalah daya seorang petugas partai”
Jika aku hendak membuat keputusan, aku mesti meminta pendapat kepada emak dan kakek, bukan meminta pendapat kepada rakyat.
“Apalah daya seorang petugas partai”
Jika ada keluarga maupun teman dekat emak dan kakek yang berbuat kesalahan.
“Apalah daya seorang petugas partai”
Jika agamaku dinistakan oleh orang yang dekat dengan emak dan kakek.
“Apalah daya seorang petugas partai”
Jika tidak menuruti kehendak emak dan kakek, telingaku akan di jewer.
“Apalah daya seorang petugas partai”
Jika emak dan kakek ingin berbisnis dengan masyarakat.
“Apalah daya seorang petugas partai”
Jika emak ingin mengubah Panca indra menjadi eka Indra dan tri Indra.
“Apalah daya seorang petugas partai”
Jika emak ingin menjual aset ke Asiong.
“Apalah daya seorang petugas partai”
Jika kelak aku pensiun, tidak akan ada lagi orang yang mau menjilat kepadaku.
- karena aku bukanlah pemilik partai yang memiliki jutaan massa.
- Karena aku bukanlah seorang jendral yang memiliki ribuan pasukan
- Karena aku bukanlah seorang kiyai/ulama yang memiliki jutaan ummat.