Ternate_Maluku Utara
Pemerintah Kota Ternate melalui bagian ekonomi bersama pemerintah Kelurahan diminta sedianya mengevaluasi salah satu pangkalan minyak tanah yang terletak di RT.06 Kelurahan Fitu Kecamatan Kota Ternate Selatan, pasalnya pelayanan minyak tanah di pangkalan itu hanya berlaku 1 hari selebihnya tidak lagi dilakukan pelayanan dengan alasan BBM habis,” kesal sejumlah warga RT.06 kepada Wartawan belum lama ini.
Warga mengaku kesal dengan pengelolah pangkalan, karena setiap pelayanan BBM minyak tanah selalu saja terjadi keributan dilokasi pangkalan. ” Bayangkan kalau minyak masuk hari itu jika warga tidak cepat ambil jatah sampai esok hari maka kita tidak lagi dilayani bahkan alasan pihak pangkalan bahwa minyak sudah habis.” Kesal warga
Warga meminta Pemkot Ternate segera Evaluasi pangkalan tersebut karena sangat tidak masuk akal BBM subsidi minyak tanah sebanyak 4 sampai 5 ton dalam tengki dihabiskan dalam 1 hari, ini sangat tidak masuk akal, warga juga mengaku melihat tumpukan sejumlah jerigen tak bertuan ukuran 25 liter parkir di depan pangkalan, warga menduga BBM subsidi tersebut dijual keluar,” beber warga.
Warga meminta pangkalan tersebut dikawal ketat oleh pemerintah dengan melibatkan Babinsa, babinkamtibmas bersama pemerintah Kelurahan jika terbukti melakukan pelanggaran penjualan keluar BBM subsidi tersebut maka segera disegel dan izin pangkalan tersebut segera dicabut.
Pendalaman hasil reportase wartawan dilapangan pengakuan salah satu warga yang tercatat sebagai ASN bagian Ekonomi Pemkot Ternate yang sudah lama berdomisili di lingkungan itu mengaku, suaminya sempat melihat ada mobil mencurigakan masuk ke lokasi pangkalan, namun belum bisa dipastikan apakah mobil tersebut ada hubungannya dengan angkutan minyak tanah atau tidak,” beber ASN tersebut.
Demi mendapat perimbangan berita upaya wartawan Rabu (15/01/2024) sekitar sore hari bertandang ke rumah pengelolah pangkalan tersebut di Kelurahan Fitu, guna mengkonfirmasi keluhan warga, kedatangan media ini diterima langsung oleh salah satu keluarga pemilik pangkalan, pria yang berusia masih sangat mudah itu mengaku Sudara perempuan pemilik pangkalan tidak berada di rumah ada urusan di pengadilan sehingga belum bisa dipastikan kapan bersangkutan pulang ke rumah.
Pria ini mengaku tidak bisa berikan keterangan meskipun sedikit mengetahui terkait usaha adik perempuannya itu, alhasil lelaki itu kemudian mengambil sehelai kertas buku dan pulpen guna mencatat apa yang menjadi sasaran konfirmasi wartawan dengan alasan catatan itu bakal disampaikan kepada saudaranya setelah saudaranya sekembali dari pengadilan, bahkan nomor handphone wartawan juga tak luput dari catatan lelaki itu.
“Kalau soal dorang jaga datang ambel minyak tanah dan terjadi keributan saya juga pernah kopi itu tetapi sudah Peting nomor handphone saya sudah catat nanti dia pulang saya akan sampaikan agar dia kontak pa ngoni sehingga bisa ngoni bakudapa.” Akhiri pria itu berjanji
Hingg berita diturunkan wanita pemilik pangkalan tidak menghubungi wartawan sejak upaya konfirmasi dengan selang waktu selama semalam hingga pagi hari.
Terpisah Lurah Fitu Hamid Salasa ketika dikonfirmasi berjanji bakal menggelar rapat dengan semua pangkalan minyak tanah yang ada di Kelurahan Fitu sekaligus meminta data nama nama penerima BBM, Hamid berjanji bakal meminta pihak terkait segera tutup pangkalan yang jika ditemukan terbukti menyalahgunakan BBM subsidi dengan menjual keluar.
Lurah juga mengaku kesal jika benar adanya penjual BBM di pangkalan tersebut hanya 1 hari dibuka pelayanan ia akan mengkroscek jika terbukti tidak segan segan Hamid menggunakan kekuasaannya sebagai lurah untuk segera tutup dan cabut ijin operasi pelayanan pangkalan tersebut untuk tidak lagi beroperasi,” Janji Lurah. (Maun)