SOE, INVESTIHASI86.COM – Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun 2025 di SMP Negeri Noeokan, Kecamatan Amanatun utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi NTT, akhirnya berlangsung sukses meski digelar jauh dari ruang kelas.
Sebanyak 26 peserta didik yang terdiri dari 12 laki-laki dan 14 perempuan harus mengikuti ujian di atas bukit sejauh 2,5 kilometer dari sekolah, tepatnya di lokasi yang dikenal sebagai Bukit Asam 2.
Kepala sekolah SMP Negeri Noeokan, Ebenheser Taloim, S.Pd, kepada media ini melalui pesan WhatsApp pada Kamis (28/8/2025), menyampaikan rasa bangganya atas kerja keras seluruh pihak yang terlibat.
“Sebagai pimpinan unit, saya bangga dengan kesuksesan kegiatan ini. Walaupun dalam kondisi sulit, teman-teman yang diberikan mandat berupaya maksimal sehingga bisa memenets segala kebutuhan dan waktu ANBK, sehingga terlaksana tepat waktu dan tepat guna. Saya bangga dengan kinerja guru, ketua komite, dan orang tua yang selalu mendukung kami,” tegas Ebenheser.
Menurutnya, pada awal pelaksanaan sempat terjadi hambatan karena kondisi alam dan teknis yang memaksa sekolah menyesuaikan diri antara harapan dan keterbatasan. Namun dengan semangat kebersamaan, ujian akhirnya berjalan lancar.
“Kami melaksanakan dengan penuh patriotisme. Peserta didik dan guru saling membantu serta mendistribusikan semua kebutuhan di Bukit Asam 2. Semangat kami adalah: Where there is a will, there is a way. Maka full online pun bisa kami laksanakan,” ujarnya penuh optimisme.
Meski penuh keterbatasan, semangat para siswa tidak surut. Mereka rela duduk di tanah berumput di bawah dua pohon asam, ditemani laptop, chromebook, kabel, dan genset yang diangkut dari sekolah. Semua dilakukan demi bisa terkoneksi dengan jaringan internet untuk menyelesaikan ANBK.
Ebenheser menambahkan, keberhasilan ini bukan hanya soal ujian semata, melainkan juga bukti nyata dedikasi sekolah di daerah tertinggal untuk menopang program nasional.
“Kebanggaan kami adalah menopang pemerintah untuk mencapai tujuan negara. Hal yang tidak bisa kami lakukan hanyalah mengecat langit dan mengeringkan air laut,” ujarnya beranalogi.
ANBK di Bukit Asam 2 menjadi simbol perjuangan pendidikan di daerah tertinggal. Di tengah slogan Indonesia Maju, Indonesia Hebat, kisah SMP Negeri Noeokan mengingatkan bahwa masih banyak sekolah di pelosok yang berjuang keras hanya untuk mendapatkan akses internet, salah satu syarat dasar digitalisasi pendidikan.