Besipae-Investigasi 86.com – Amanuban Selatan, TTS – Nikodemus Manao, aktivis lingkungan dan pejuang hutan adat Besipae, mengeluarkan ultimatum keras terkait dugaan ketidaktransparanan dalam proses rekrutmen PPPK dan pengelolaan Rumah Jabatan DPRD TTS. Dalam jumpa pers di kediamannya, Sabtu (22/02/2025), Nikodemus menuntut keterbukaan dan tindakan tegas dari pihak terkait.
“Kejadian peng-rekrutan PPPK di Kabupaten TTS telah menjadi perhatian serius dari publik. Saya menilai ini sebagai persoalan serius yang harus segera diselesaikan,” tegas Nikodemus.
Ia menuding Sekretariat Dewan (Sekwan) TTS sebagai aktor utama dalam ketidaktransparanan proses rekrutmen PPPK. “Tidak ada keterbukaan dari Sekwan TTS, sehingga saya menilai semua permainan ada di Sekwan. DPRD TTS harus buka suara dan segera panggil Sekwan agar ada transparansi terkait kasus ini. Jangan sampai permainan satu orang merusak Birokrasi TTS. Ini juga menjadi PR bagi Bapak Bupati dan Wakil Bupati untuk seratus hari kerja ke depan,” tegas Nikodemus.
Ia bahkan menuntut Sekwan dicopot dari jabatannya jika tidak ada tindakan konkret. “Ini menjadi atensi dan perlu diselesaikan. Bila perlu, Sekwan dicopot dari jabatannya,” lanjutnya.
Nikodemus juga mengungkapkan keprihatinan terhadap kasus Rumah Jabatan DPRD TTS yang tidak dihuni oleh Dewan. “Sekwan harus terbuka ke publik tentang alasan mengapa rumah jabatan tidak mau dihuni oleh anggota DPRD. Saya juga meminta Sekwan terbuka ke publik terkait dengan penyerahan aset ketika anggota dewan yang lama keluar dari Rumah Jabatan. Apa saja yang diserahkan kembali untuk dijadikan aset? Saya takut APBD kita dipotong untuk belanja perabot yang sudah tidak ada lagi di rumah jabatan tersebut,” ungkapnya.
Ia mengingatkan bahwa APBD di TTS terlalu sedikit. “Jika persoalan ini tidak diselesaikan dalam waktu dekat, maka saya sudah siap untuk turun ke jalan,” tegasnya.
“Dan kalau saya sudah turun ke jalan, maka saya menilai bahwa semua pemimpin yang ada di TTS sudah tidak mampu,” lanjutnya dengan nada geram.
Nikodemus menegaskan bahwa ia tidak memiliki kepentingan pribadi dalam kedua persoalan tersebut. “Saya ingin TTS lebih baik ke depan,” pungkasnya.