Yogyakarta-investigasi86.com • Aksi Masa di di Mapolda DIY. Aliansi Masyarakat DIY Gabungan Beberapa Ormas Datangi Polda DIY. Sedikitnya 20 ormas DIY mengadakan aksi damai ke Mapolda DIY.
Aksi ini di lakukan karena menilai pihak polisi tidak tegas dalam melakukan penegakan hukum guna memberantas kasus kriminal yang terjadi akhir-akhir ini.
Sejumlah pihak mengatakan rentetan kriminalitas yang terjadi adalah akibat dari ketidaktegasan aparat yang berwenang dalam menangani kasus yang terjadi di Yogyakarta.
Kanjeng Suryo, Ketua Umum Forum Komunikasi Jogja Rembug, menyebut Polda DIY terlalu lemah dalam menanggapi kasus, akibatnya kriminalitas di Yogyakarta terus terjadi secara berulang dan membuat masyarakat setempat menjadi resah tinggal di wilayahnya.
“Kasus seperti ini terjadi berulang-ulang, pembiaran (tidak adanya tindakan Polda DIY) inilah yang mengakibatkan kasus-kasus ini ora tau rampung (tidak selesai) dan berulang lagi sehingga membuat kacau,”ujar Kanjeng Suryo dalam membuka orasi aksi di depan Mapolda DIY, yang sebelumnya semua peserta aksi menyanyikan lagu kebangsaan indonesia raya di lanjutkan lagu Padamu Negeri, Kamis(7/7/2022).
Kanjeng Suryo mengungkapkan, aksi ini dilakukan untuk menjadikan Yogyakarta sebagai daerah yang tetap istimewa seperti sedia kalanya.
“kami rakyat Jogja punya kuasa atas daerahnya, kami berhak menjadikan daerah ini aman,tentram,damai dan kondusif tanpa ada kekhawatiran apapun,”imbuh Kanjeng Suryo.
Koordinator aksi, Fajar menyampaikan aksi tersebut dilakukan karena adanya rasa prihatin masyarakat terhadap aparat berwenang. Dalam hal ini aparat Polda DIY tidak bertindak cepat dalam menangani kasus kriminalitas yang terjadi di Yogyakarta belakangan ini, salah satunya kerusuhan yang terjadi di Babarsari.
“Kita sangat prihatin dengan lemahnya aparat dan tidak segera mengeksekusi tindak kriminal yang terjadi di Babarsari, akan menjadi lain ketika pihak kepolisian langsung bergerak di awal dan langsung mengeksekusi,”ujar Fajar.
Fajar juga memaparkan dampak dari kerusuhan yang terjadi mengakibatkan kerugian berbagai masyarakat dari segi materi akibat kerusakan maupun lainnya. Ditambah jika ada anak – anak yang melihat tentunya akan membuat beban psikis.
“DIY menasionalisasi, yang tadinya Yogyakarta Berhati Nyaman sekarang tidak berhati nyaman, yang ada sekarang menjadi Rawan,”ucap Fajar
Dani Eko Wiyono Ketua Ormas Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat IB) dalam kesempatan orasinya menyampaikan Polda DIY sudah terlalu lama diam dan melakukan pembiaran sehingga kasus kerusuhan terus terjadi di Yogyakarta.
“Kami mengkritisi dan mendesak aparat kepolisian agar tetap tegas dalam menindak kekerasan yang terjadi selama ini. Hari ini kita tidak bicara rasis, kita akan melawan semua bentuk kerusuhan di Yogyakarta yang membuat masyarakat resah”, kata Dani
Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi yang menerima aksi damai menghampiri ormas di depan polda DIY, Dan mempersilahkan masuk ke lapangan Mapolda.
Sebelumnya ade berterima kasih atas orasi yang disampaikan kepada pihaknya. Dia mengaku selalu menerima kritikan masyarakat dari segala bentuk.
“Kami akan selalu menerima kritik dan saran serta kami akan selalu berupaya menjadi yang terbaik tanpa mengabaikan masukan dari siapapun dan dari manapun memberikan pernyataan,“ujar Ade.
Ade menegaskan akan meningkatkan kegiatan dan upaya supaya kepolisian dapat menjaga ketertiban guna melindungi masyarakat khususnya di Yogyakarta.
Di akhir, Ade menyakinkan ormas akan terus memproses kasus kriminalitas yang terjadi di Yogyakarta secara tuntas dengan penegakan hukum yang tegas.
“Kami akan memproses secara tuntas secara proporsional dan secara profesional terhadap tindak pidana yang sudah terjadi,dan saya harap warga masyarakat jika ada hal yang menyangkut dengan tindak kejahatan apapun segera melapor ke 110 secara online“tutupnya
Setelah menerima keterangan dari pihak yang terkait, segenap ormas yang tergabung dalam aliansi masyarakat DIY membubarkan diri dengan tertib.(Ananta)
