More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bantul
Batam
Bengkulu Utara
Berita Kriminal
Blitar
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Garut
Gunung Kidul
Halmahera Selatan
Halmahera Tengah
Hiburan
Iklan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Jayapura
Kabupaten Bengkalis
Kabupaten Buru
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Karimun
Kesehatan
Kota Dumai
Kota Magelang
Kota Manado
Kota Semarang
Labuhan Batu
Maluku Tenggara
Merangin
Narasi dan Opini
Papua
Pekanbaru
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Maluku
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Provisi Maluku Utara
Sejarah
Sleman
Tanggamus
Ternate
Tidore
Timor Tengah Selatan
Trenggalek
Video
Way Kanan
Yogyakarta
Yogyakarta

Alfred Baun Soroti Mandeknya Evaluasi Birokrasi TTS: “100 Hari Tanpa Arah, Jangan Harap Ada Perubahan”

Soe,INVESTIGASI86.COM– Ketua Aliansi Rakyat Anti Korupsi (Araksi) Nusa Tenggara Timur, Alfred Baun, angkat suara terkait mandeknya evaluasi kinerja birokrasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati yang baru. Menurutnya, ketiadaan evaluasi dalam program 100 hari kerja menjadi penyebab utama stagnasi pemerintahan.

“Kalau kita melihat dari kabupaten lain, sudah ada pergeseran dan evaluasi kinerja. Tapi di TTS, kenapa tidak dilakukan? Karena tidak ada evaluasi sama sekali,” tegas Alfred kepada media ini di Kota Soe, Jumat (11/7/2025).

Alfred menilai, program 100 hari kerja seharusnya menjadi momentum penting untuk mengevaluasi birokrasi secara menyeluruh, sebagai pijakan awal membenahi pemerintahan.

“Kalau seseorang masuk rumah baru, tentu dia harus tahu kondisi tiap ruangan. Apakah kamar ini rusak, ruang itu kosong, atau dapurnya bocor. Bagaimana mungkin bisa membangun tanpa tahu kondisi dalamnya?” ujarnya tajam.

Ia menambahkan, tanpa evaluasi di awal masa jabatan, hingga saat ini belum tampak adanya langkah konkret dalam penataan birokrasi. Bahkan, rencana pergeseran struktural pun tak bisa dijalankan karena tidak ada landasan evaluatif.

“Akibatnya, detlok (jalan di tempat). Birokrasi stagnan. Kalau kemarin ada evaluasi sejak program 100 hari, seharusnya sudah bisa diambil kesimpulan cepat dan mulai bergerak,” tandasnya.

Alfred mendesak pemerintah Kabupaten TTS untuk segera melakukan evaluasi total terhadap struktur birokrasi guna menghindari keterlambatan pembangunan dan pelayanan publik yang semakin memburuk.

(Investigasi86/Red)

 

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!