Pekanbaru _ Riau
Abdul Wahid, putra daerah kelahiran Dusun Anak Peria, Desa Belaras, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, pada 21 November 1980, kini menjadi sorotan.
Politikus PKB ini sebelumnya menjabat sebagai anggota DPR-RI periode 2019-2024, mewakili daerah pemilihan Riau II. Pendidikan pesantren menjadi fondasi awalnya sebelum melanjutkan studi di Fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam, IAIN Suska Riau (kini UIN Suska).
Pada Pemilu 2019, Abdul Wahid berhasil meraih kursi di DPR RI, menjadi satu-satunya politisi yang terpilih dari sejumlah anggota DPRD Riau yang turut bertarung. Ia menjadi salah satu dari 13 wakil Riau yang menyuarakan aspirasi masyarakat Riau di Senayan.
Masyarakat Riau kembali mempercayainya untuk duduk di Senayan pada Pemilu 2024, mengantarkannya pada periode kedua dengan perolehan suara terbanyak dari seluruh calon DPR RI di Dapil Riau 1 dan Riau 2.
Selain menjabat sebagai Ketua PKB Riau, Abdul Wahid juga merupakan Direktur PT Malay Nusantara Cipta. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB di DPRD Riau pada periode 2009-2014 dan 2014-2019.
Pada Pilkada serentak 2024, Abdul Wahid maju sebagai calon Gubernur Riau, menggandeng SF Hariyanto sebagai wakilnya. Keduanya mendapat dukungan penuh dari Ustaz Abdul Somad (UAS), yang bahkan menjadi bagian dari tim
pemenangan nomor urut 01. Penangkapan Abdul Wahid oleh KPK sempat membuat Ustaz Abdul Somad terkejut dan membantah informasi tersebut, seperti terlihat dalam beberapa rekaman video yang beredar di media sosial dan grup WhatsApp.
Bersama SF Hariyanto, Abdul Wahid berhasil memenangkan Pilkada Riau 2024 dan resmi memimpin Riau untuk periode 2024-2025. Namun, belum genap setahun menjabat, Abdul Wahid diduga ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tim





