Kotolin, INVESTIGASI86.COM – Sorak-sorai, tepuk tangan, dan pekikan salam olahraga “Jaya, Jaya, Jaya” dari ribuan penonton bergema di Lapangan Kotolin, Kecamatan Kotolin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), senin, 22/9/2025. Suasana meriah ini menandai sejarah baru: digelarnya Turnamen Kotolin Cup 2025, ajang olahraga pertama yang mempertemukan pemuda dan pelajar dari delapan desa se-Kecamatan Kotolin.
Turnamen ini digagas oleh Marthen Nationis, S.Hut., M.Si, Ketua Komisi I DPRD TTS sekaligus Ketua Fraksi Perindo, dengan dukungan pemerintah kecamatan dan desa. Kehadiran ribuan penonton—diperkirakan lebih dari 1.000 orang—menjadikan pembukaan turnamen bak sebuah pesta rakyat.
Turnamen Kotolin Cup resmi dibuka oleh Kadisporapar TTS, Wilgo Nenometa, SE yang hadir mewakili Bupati TTS. Acara pembukaan semakin istimewa karena dihadiri enam anggota DPRD TTS lintas komisi:
Marthen Nationis, S.Hut., M.Si – Ketua Komisi I / Ketua Fraksi Perindo
Habel Hotty – Wakil Ketua Komisi II
Agripa Bako, S.Kom – Anggota Komisi IV
Askenas Afi – Anggota Komisi III
Jhon Karibera – Anggota Komisi II
Yermias Kabnani – Anggota Komisi I
Turut hadir Camat Kotolin, Babinkamtibmas, Kepala Desa Kotolin, serta tokoh agama, adat, pendidikan, dan masyarakat dari delapan desa.
Turnamen perdana ini diikuti 30 tim voli, terdiri dari 21 tim putra dan 9 tim putri. Peserta merupakan pelajar SLTA/sederajat serta pemuda-pemudi dari seluruh desa di Kecamatan Kotolin. Pertandingan dipimpin wasit resmi yang direkomendasikan PBVSI Kabupaten TTS.
Ketua Panitia, Yedis Kase, S.Pd, menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak. Sementara Kepala Desa Kotolin, Nome, menegaskan kesiapan desa menjadi tuan rumah kegiatan yang menyatukan masyarakat ini.
Sejak siang, lapangan sudah dipadati penonton. Suasana semakin berwarna ketika lagu Indonesia Raya dinyanyikan bersama dengan penuh khidmat, menciptakan rasa bangga dan persatuan di antara hadirin.
Dalam sambutannya, Marthen Nationis berpesan agar seluruh peserta menjunjung tinggi sportivitas. Menurutnya, turnamen ini bukan hanya ajang mencari juara, tetapi wadah mempererat kebersamaan antar-pemuda.
> “Bertandinglah dengan sportif. Jangan ada keributan, jangan ada perselisihan. Dalam olahraga pasti ada yang menang dan kalah, tetapi yang lebih penting adalah persaudaraan dan kebersamaan yang kita bangun di sini,” tegasnya.
Ia juga berharap Kotolin Cup bisa menjadi agenda tahunan jika tahun ini berjalan sukses.
Turnamen Kotolin Cup tidak sekadar pertandingan olahraga. Ia menjadi pesta rakyat yang menyatukan warga lintas desa, usia, dan latar belakang. Dari anak-anak hingga orang tua, semua larut dalam euforia kebersamaan.
Lebih dari itu, Kotolin Cup membuka jalan bagi lahirnya atlet muda potensial dari TTS, yang kelak bisa mengharumkan nama daerah di kancah yang lebih luas.