ATAMBUA, INVESTIGASI86.COM— Setelah satu tahun penuh berkarier di panggung nasional, penyanyi muda asal Atambua, Piche Kota, akhirnya akan kembali menginjakkan kaki di tanah kelahirannya. Kepulangan ini bukan sekadar perjalanan pulang kampung, melainkan sebuah momentum penuh makna: melepas rindu keluarga, menghibur masyarakat, sekaligus menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada warga Belu yang telah mendukungnya selama perjuangan di Indonesian Idol 2024.
Piche, yang berhasil melaju hingga Top 6 Indonesian Idol Season XIII, dijadwalkan akan menggelar konser spesial di Atambua, Kabupaten Belu, pada 31 Agustus 2025. Acara ini sekaligus menjadi bagian dari penutupan rangkaian HUT RI ke-80 yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Belu.
Bagi keluarga, terutama sang ayah Antonius Christoforus Djaga Kota, ST, momen ini adalah jawaban dari kerinduan yang lama terpendam.
“Sejak Piche lolos Idol sampai sekarang, ia belum pernah pulang ke Atambua. Kami sebagai orangtua bersama kakak-adiknya benar-benar menahan rindu. Kini hati kami sangat bahagia, karena akhirnya Piche bisa kembali,” tutur Antonius dengan nada penuh haru, Selasa (19/8/2025).
Menurut Antonius, kepulangan Piche bukan semata untuk bernyanyi, tetapi yang lebih penting adalah menyampaikan ucapan terima kasih secara langsung kepada masyarakat Belu dan seluruh warga NTT yang dengan tulus mendukungnya lewat vote saat tampil di Idol.
“Sebagai orangtua, ada beban batin ketika Piche belum sempat mengucapkan terima kasih langsung. Tapi sekarang, kami sungguh lega. Ini momen yang tepat,” ujarnya.
Konser Piche di Atambua terselenggara berkat undangan resmi dari Bupati Belu, Willybrodus Lay. Piche akan tampil di puncak acara penutupan lomba kemerdekaan, termasuk lomba gerak jalan, UKM, kebersihan lingkungan, hingga penilaian gapura.
“Atas nama Piche dan keluarga, kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Belu beserta ibu, Ketua DPRD Belu bersama seluruh anggota, juga Bapa Uskup Atambua yang sudah berusaha agar Piche bisa hadir,” kata Antonius.
Tak hanya kepada pemerintah, keluarga juga menyampaikan rasa terima kasih kepada tokoh masyarakat, rohaniwan, dan lembaga pendidikan yang turut memberi dukungan moral dan doa.
“Kami berterima kasih kepada Bapak Adi Pontus, Pater Titus, Romo Deri, Bapak Ferdi Boimau, para suster dan pastor. Juga kepada almamater Piche: TK Tunas Rimba, SDI Tanah Merah 1, SMPN 1 Sadi, dan SMAN 1 Atambua. Terima kasih juga kepada warga TTU, Malaka, TTS, dan seluruh masyarakat NTT yang mungkin tak bisa kami sebut satu per satu,” ujar Antonius.
Sebagai orangtua, Antonius hanya berdoa agar anaknya tetap rendah hati meskipun kini dikenal luas.
“Mohon doanya agar Piche selalu sehat dalam mengharumkan nama NTT, tetap rendah hati, dan tidak sombong,” ujarnya penuh harap.
Tak lupa, ia juga menyampaikan apresiasi kepada media massa yang selama ini konsisten mengabarkan perjalanan karier Piche.
“Terima kasih untuk semua media, baik online maupun cetak, yang telah menyebarkan berita tentang Piche hingga ke seluruh pelosok NTT,” katanya.
Kini, masyarakat Belu menanti tanggal 31 Agustus 2025 sebagai hari bersejarah. Piche pulang kampung bukan hanya sebagai artis nasional, melainkan sebagai anak daerah yang kembali dengan hati penuh syukur. Konser ini diyakini bukan sekadar hiburan, melainkan juga momen perjumpaan emosional antara Piche, keluarganya, dan ribuan pendukung setianya di tanah kelahiran.