More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bantul
Batam
Bengkulu Utara
Berita Kriminal
Blitar
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Garut
Gunung Kidul
Halmahera Selatan
Halmahera Tengah
Hiburan
Iklan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Jayapura
Kabupaten Bengkalis
Kabupaten Buru
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Karimun
Kesehatan
Kota Dumai
Kota Magelang
Kota Manado
Kota Semarang
Labuhan Batu
Maluku Tenggara
Merangin
Narasi dan Opini
Papua
Pekanbaru
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Maluku
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Provisi Maluku Utara
Sejarah
Sleman
Tanggamus
Ternate
Tidore
Tidore Kepulauan
Timor Tengah Selatan
Trenggalek
Video
Way Kanan
Yogyakarta
Yogyakarta

Pemkab Belu Perkuat Komitmen Atasi Stunting Lewat Musrembang Tematik 2025

Atambua INVESTIGASI86.COM– Pemerintah Kabupaten Belu terus menunjukkan komitmennya dalam menurunkan angka stunting melalui pelaksanaan Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Tematik Stunting 2025 yang digelar di Aula BP4D, Selasa (3/6/2025). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Belu, Vicente Hornai Gonsalves, ST.

Dalam sambutannya, Wabup Vicente menegaskan bahwa penanganan stunting merupakan prioritas utama daerah. Ia menyebutkan, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting di Belu tercatat sebesar 48,1%. Meski mengalami penurunan dalam Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 menjadi 44,3%, angka tersebut masih menempatkan Belu sebagai kabupaten dengan prevalensi stunting tertinggi keempat di Nusa Tenggara Timur.

“Target kita tahun ini adalah menurunkan angka stunting menjadi 42,5% dan tahun depan 41,0%. Ini membutuhkan langkah konkret dan kolaborasi lintas sektor,” tegasnya.

Merujuk pada Surat Kementerian Dalam Negeri Nomor 400.5.7/1685/Bangda tertanggal 17 Maret 2025, Pemkab Belu akan mengutamakan refocusing kelompok sasaran, penguatan peran kecamatan, transformasi digital, serta pembaruan indikator kinerja layanan dalam aksi konvergensi percepatan penurunan stunting.

Musrembang tematik ini juga menjadi forum strategis untuk menyusun langkah-langkah terintegrasi dalam mengatasi berbagai penyebab stunting, seperti minimnya akses layanan kesehatan, kurangnya pangan bergizi, serta rendahnya edukasi pola makan sehat di masyarakat.

Wabup Vicente mendorong agar forum serupa juga digelar di tingkat kecamatan dan desa guna memastikan kebijakan yang dihasilkan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat di lapangan.

Acara ini turut dihadiri oleh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, kepala puskesmas, akademisi, organisasi masyarakat, dan lembaga pendamping pembangunan.

Dengan semangat kolaborasi, Pemkab Belu berharap Musrembang Tematik Stunting ini menjadi titik balik dalam upaya mewujudkan generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.

 

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!